Kemampuan pesawat terbang tanpa awak atau drone dalam
bidang militer membuatnya banyak diaplikasikan banyak negara, termasuk
oleh AS saat perang di Afghanistan dan Irak.
Drone adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan pilot yang berada di tanah atau terbang secara otonom, mengikuti misi yang telah diprogram sebelumnya.
Secara umum, drone terbagi dua jenis yakni digunakan untuk pengintaian, pengawasan, dan tujuan intelijen. Kemudian, yang dipersenjatai dan bisa digunakan untuk meluncurkan misil dan bom.
Nah, pesawat tanpa awak yang hendak digunakan Jokowi adalah alat pemantau guna mengawasi maritim Tanah Air. Sementara itu, drone sebagai senjata digunakan Amerika Serikat untuk menyerang Afghanistan dan Irak.
Penggunaan drone telah berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, tidak seperti pesawat berawak, drone dapat tetap tinggi selama berjam-jam. Sebuah pesawat tanpa awak asal Inggris bernama Zephyr bahkan memecahkan rekor dunia dengan terbang selama lebih dari 82 jam nonstop.
Drone dari Inggris dan AS, Reaper dan Predator, digunakan secara fisik di Afghanistan dan Irak. Pesawat itu dikontrol melalui satelit dari Nellis dan Creech USAF di Las Vegas, Nevada.
Saat awak darat meluncurkan drone dari zona konflik, operasi diserahkan kepada pengendali di layar video trailer yang dirancang khusus di gurun Nevada. Salah Satu orang 'menerbangkan' drone, yang lain mengoperasikan dan memantau kamera dan sensor, sementara orang ketiga berada dalam kontak dengan pasukan darat dan komandan di zona perang.
Drone pertama kali digunakan dalam perang Balkan. Penggunaannya telah secara dramatis meningkat di Afghanistan, Irak, dan Pakistan. Drone juga jauh lebih murah daripada pesawat militer dan mereka diterbangkan dari jarak jauh sehingga tidak ada bahaya bagi awak pesawat.
Drone juga membawa sensor dan kamera yang bisa melihat siang dan malam. Drone bisa terbang sampai ketinggian 33.000 kaki tanpa kontrol tekanan udara dan suhu. Tidak seperti pilot, drone tidak pernah kelelahan, dan bisa merekam peristiwa yang terjadi di bawahnya dan menyiarkannya ke pasukan darat secara real time.
Sumber : Metro
Drone adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan pilot yang berada di tanah atau terbang secara otonom, mengikuti misi yang telah diprogram sebelumnya.
Secara umum, drone terbagi dua jenis yakni digunakan untuk pengintaian, pengawasan, dan tujuan intelijen. Kemudian, yang dipersenjatai dan bisa digunakan untuk meluncurkan misil dan bom.
Nah, pesawat tanpa awak yang hendak digunakan Jokowi adalah alat pemantau guna mengawasi maritim Tanah Air. Sementara itu, drone sebagai senjata digunakan Amerika Serikat untuk menyerang Afghanistan dan Irak.
Penggunaan drone telah berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, tidak seperti pesawat berawak, drone dapat tetap tinggi selama berjam-jam. Sebuah pesawat tanpa awak asal Inggris bernama Zephyr bahkan memecahkan rekor dunia dengan terbang selama lebih dari 82 jam nonstop.
Drone dari Inggris dan AS, Reaper dan Predator, digunakan secara fisik di Afghanistan dan Irak. Pesawat itu dikontrol melalui satelit dari Nellis dan Creech USAF di Las Vegas, Nevada.
Saat awak darat meluncurkan drone dari zona konflik, operasi diserahkan kepada pengendali di layar video trailer yang dirancang khusus di gurun Nevada. Salah Satu orang 'menerbangkan' drone, yang lain mengoperasikan dan memantau kamera dan sensor, sementara orang ketiga berada dalam kontak dengan pasukan darat dan komandan di zona perang.
Drone pertama kali digunakan dalam perang Balkan. Penggunaannya telah secara dramatis meningkat di Afghanistan, Irak, dan Pakistan. Drone juga jauh lebih murah daripada pesawat militer dan mereka diterbangkan dari jarak jauh sehingga tidak ada bahaya bagi awak pesawat.
Drone juga membawa sensor dan kamera yang bisa melihat siang dan malam. Drone bisa terbang sampai ketinggian 33.000 kaki tanpa kontrol tekanan udara dan suhu. Tidak seperti pilot, drone tidak pernah kelelahan, dan bisa merekam peristiwa yang terjadi di bawahnya dan menyiarkannya ke pasukan darat secara real time.
Sumber : Metro
No comments:
Post a Comment