Mereka tengah berusaha merebut kembali universitas di kota itu yang sebelumnya telah dikuasai oleh militan. Dilansir dari Aljazeera, sumber militer Irak mengatakan mereka telah menguasai universitas tersebut. Namun, para pemberontak mengaku telah berhasil melawan serangan para militer.
Militer Irak menyebut Tikrit telah dibersihkan dari para pemberontak ISIL. Tetapi, pernyataan tersebut dibantah oleh pendukung ISIL dalam websitenya. Meskipun begitu, hal ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.
Selain itu, militer Irak juga menyebutkan pihaknya telah menghancurkan sebuah konvoi yang terdiri dari 20 kendaraan pemberontak di antara Samarra dan Tikrit.
Reuters melaporkan, para sumber keamanan menyebutkan serangan udara telah dilakukan di Tikrit pada Sabtu lalu dan para pemberontak ISIL pun telah meninggalkan gedung pemerintahan Tikrit.
Juru bicara militer Irak, Qassim Atta mengatakan 29 teroris pun telah tewas pada Jumat lalu di Tikrit. Para pendukung ISIL menggunakan media sosial untuk menyampaikan bahwa para pemberontak telah menghancurkan sedikitnya 10 humvess, enam tank, dan sebuah helikopter dalam sebuah pertempuran.
Pertempuran ini pun menewaskan hingga 300 tentara. Operasi ini merupakan operasi terbesar pasukan Irak yang telah dilakukan di wilayah yang dikuasai pemberontak. Sementara itu, Irak mengatakan telah menerima kiriman pertama jet tempur yang dipesan dari Rusia untuk melawan para pemberontak pada Sabtu.
Pesawat tempur tersebut merupakan pesawat jenis Su-30 SM yang dibeli oleh pemerintah Irak. Para pejabat keamanan Irak menyebutkan lima pesawat tempur Sukhoi bekas akan digunakan dalam beberapa hari mendatang, sedangkan jumlah lainnya tengah dikirimkan.
Meskipun begitu, kantor berita Rusia melaporkan 10 pesawat telah mendarat di bandara Irak. Jet tempur ini diperlukan untuk melawan para militan ISIL.
Sumber militer Irak mengatakan serangan besar-besaran di Tikrit dilakukan dengan berkoordinasi dengan penasehat militer Amerika. Sebagian dari 300 penasehat militer AS pun telah dikerahkan ke Irak.
Sementara itu, pesawat tak berawak yang dipersenjatai milik Amerika Serikat telah terbang di langit Baghdad. Para penjabat mengatakan pesawat tak berawak tersebut digunakan untuk melindungi para penasehat militer AS yang dikerahkan untuk membantu militer Irak mengusir para militan.
Kementerian pertahanan mengatakan pesawat tak berawak tersebut akan mengawasi pasukan AS yang beroperasi di luar perbatasan kedutaan AS. Selain itu, juga dilaporkan adanya serangan udara di Mosul, kota terbesar kedua Irak.
Sumber : Republika
No comments:
Post a Comment