Kelompok separatis dikabarkan berhasil menewaskan sedikitnya sembilan tentara Ukraina di wilayah timur yang bergolak, Kamis (22/5/2014).
Kabar ini menjadi pukulan telak bagi Pemerintah Kiev, hanya tiga hari menjelang pemilihan presiden.
Serangan ini merupakan yang paling mematikan sejak militer Ukraina menggelar operasi militer enam pekan lalu untuk mengatasi pemberontakan kelompok pro-Moskwa.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, serangan terburuk terjadi ketika kendaraan militer setelah sebelumnya menembakkan mortir ke penghalang jalan yang dibuat pasukan pemerintah di kota Volnovakha.
Dalam serangan itu, dikabarkan delapan tentara tewas dan 17 lainnya terluka. Sementara itu, satu prajurit lagi tewas dalam serangan di dekat Rubizhne di wilayah Lugansk.
Pada pertengahan April lalu, pemerintah sementara Ukraina menggelar apa yang mereka sebut sebagai operasi "anti-teroris" yang bertujuan untuk menghancurkan pemberontak yang menguasai lebih dari 12 kota di wilayah timur Ukraina.
Sumber : Kompas
Kabar ini menjadi pukulan telak bagi Pemerintah Kiev, hanya tiga hari menjelang pemilihan presiden.
Serangan ini merupakan yang paling mematikan sejak militer Ukraina menggelar operasi militer enam pekan lalu untuk mengatasi pemberontakan kelompok pro-Moskwa.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, serangan terburuk terjadi ketika kendaraan militer setelah sebelumnya menembakkan mortir ke penghalang jalan yang dibuat pasukan pemerintah di kota Volnovakha.
Dalam serangan itu, dikabarkan delapan tentara tewas dan 17 lainnya terluka. Sementara itu, satu prajurit lagi tewas dalam serangan di dekat Rubizhne di wilayah Lugansk.
Pada pertengahan April lalu, pemerintah sementara Ukraina menggelar apa yang mereka sebut sebagai operasi "anti-teroris" yang bertujuan untuk menghancurkan pemberontak yang menguasai lebih dari 12 kota di wilayah timur Ukraina.
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment