Amerika Serikat mencoba untuk kali pertama sistem pertahanan misil
terbaru di Pulau Kauai, Hawaii, Rabu (21/5/2014). Sistem ini didesain
khusus untuk melindungi pasukan NATO di Eropa.
Agensi Pertahanan Misil dan Angkatan Laut AS menggunakan Sistem Persenjataan Aegis untuk melacak target latihan.
Mereka berhasil menghancurkan target tersebut dengan menggunakan misil Standard Missile-3 Block IB yang dibuat perusahaan Raytheon Co. Tes berikutnya dilakukan tahun depan.
Sistem pertahanan Aegis Ashore diharapkan dapat digunakan di Rumania tahun mendatang. Sementara Aegis Ashore yang kedua dijadwalkan berdiri di Polandia pada 2018.
Aegis Ashore menggunakan misil SM-3 yang saat ini digunakan Angkatan Laut AS dan Jepang. Sistem ini mempunyai 24 misil SM-3, dengan tambahan peluncur dan misil lainnya.
Raytheon mengatakan kekuatan misil itu setara dengan hantaman truk berbobot 10 ton yang melaju dengan kecepatan 965 kilometer per jam.
Sumber : Metro
Agensi Pertahanan Misil dan Angkatan Laut AS menggunakan Sistem Persenjataan Aegis untuk melacak target latihan.
Mereka berhasil menghancurkan target tersebut dengan menggunakan misil Standard Missile-3 Block IB yang dibuat perusahaan Raytheon Co. Tes berikutnya dilakukan tahun depan.
Sistem pertahanan Aegis Ashore diharapkan dapat digunakan di Rumania tahun mendatang. Sementara Aegis Ashore yang kedua dijadwalkan berdiri di Polandia pada 2018.
Aegis Ashore menggunakan misil SM-3 yang saat ini digunakan Angkatan Laut AS dan Jepang. Sistem ini mempunyai 24 misil SM-3, dengan tambahan peluncur dan misil lainnya.
Raytheon mengatakan kekuatan misil itu setara dengan hantaman truk berbobot 10 ton yang melaju dengan kecepatan 965 kilometer per jam.
Sumber : Metro
No comments:
Post a Comment