Thursday, 15 May 2014

Militer AS: Rusia dan China, dua negara kelas berat

Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat, Jenderal Martin Dempsey mengatakan, keputusan strategis keamanan global saat ini mempertimbangkan dua negara kekuatan besar, yakni Rusia dan China. Dempsey menyebut Rusia dan China sebagai dua negara kelas berat.
  
”Dunia, di mana kita hidup, keamanan yang kita cari, dan tindakan yang kami lakukan, selalu dilakukan secara strategis dalam konteks tentang apa efeknya pada dua negara kelas berat, yaitu Rusia dan China,” kata Jenderal Dempsey, seperti dikutip RIA Novosti, Kamis (15/5/2014).

Menurutnya, konflik di dunia saat ini menuntut evolusi militer untuk paradigma keamanan baru. Dia memberikan simbol mnemonic  “2, 2, 2, dan 1”. ”Dua (negara) kelas berat, Rusia dan China, dua kelas menengah Iran dan Korea Utara, dua jaringan al - Qaeda dan jaringan kejahatan terorganisir transnasional, dan satu sistem keamanan cyber,” jelas Dempsey.

Menurutnya, masing-masing aktor, baik musuh ataupun berpotensi menjadi musuh, membutuhkan pendekatan yang berbeda.”Karena, masing-masing akan sangat berbeda terhadap berbagai jenis tekanan,” lanjut dia.

”Apakah Anda sedang berhadapan dengan kekuatan menengah yang bercita-cita untuk memiliki pengaruh lebih yang bisa menjadi nakal dari waktu ke waktu?,” ujar dia mengacu kepada dua negara yang disebut negara kelas menengah, yakni Iran dan Korut.

AS saat ini bersitegang dengan Rusia atas krisis Ukraina. Sedangkan dengan China, AS tidak secara langsung berkonflik. Namun, AS kerap mengancam China ketika negara itu bersitegang dengan sekutu Asia-nya, seperti Jepang dalam konflik Laut China Timur. 


Dempsey sendiri akan bertemu mitranya dari China di Brussels pekan depan bersama dengan petinggi militer lainnya dari anggota-anggota NATO.

Sumber : Sindonews

No comments:

Post a Comment