Thursday, 29 May 2014

Ladsous: Pasukan Perdamaian PBB, Pasukan Masa Depan

Gelap gulita di satu malam pada Februari tahun 2013 di perbukitan Provinsi Kivu Utara di Kongo bagian timur. Saat itu jam menunjukkan 02.45 waktu setempat. 

Sebuah pesawat udara kecil, tanpa suara, tanpa awak, dan tanpa senjata (UUAV), mengitari angkasa di sekitar desa di wilayah Masisi di Provinsi Kivu Utara.

Pesawat mengirimkan kembali live video dari sekelompok pria bersenjata yang baru saja menduduki pos militer lokal. Begitu pesawat UUAV menyampaikan gambar ke ruang kontrol, perwira-perwira senior militer sudah siap mengirimkan pasukan mereka. Penduduk sipil di daerah tersebut terancam. 


Ancaman tidak terwujud, tapi bila hal itu terjadi, gerombolan pemberontak akan mendapatkan sambutan yang paling tidak menyenangkan. Adegan ini bukan dari film studio Hollywood, melainkan peristiwa nyata yang dihadapi pasukan Perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo.

Hari ini, 29 Mei 2014, kita memperingati Hari Internasional Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, kita memberikan penghormatan terhadap 106 Pasukan Penjaga Perdamaian PBB yang kehilangan nyawa mereka pada tahun 2013. 


Pasukan Penjaga Perdamaian PBB pada tahun lalu telah diminta untuk beradaptasi dengan ancaman baru, membantu lebih banyak orang daripada sebelumnya, melalui beberapa konflik yang paling merusak di dunia.

Sekitar dua bulan lalu, Dewan Keamanan PBB membentuk misi penjaga perdamaian terbarunya di Republik Afrika Tengah, sebuah negara yang terus mengalami kekerasan yang meluas. 


Kehadiran misi Dewan Keamanan PBB sebanyak 12.000 pasukan militer dan polisi  akan melindungi penduduk, nasrani dan muslim, dan membantu pihak berwenang untuk membangun kembali lembaga-lembaga negara hingga akhirnya menjamin stabilitas jangka panjang.

Di tempat lain, misi Dewan Keamanan PBB di Mali menghadapi ancaman secara terus-menerus dari serangan asimetris dan kekerasan membara karena terus mempromosikan dialog inklusif dan penyelesaian konflik berkelanjutan. Di Sudan selatan, negara termuda di dunia, misi kami beroperasi dalam krisis politik telah melihat ribuan orang tewas dan jutaan pengungsi. 


Dengan tentara nasional yang menjadi pihak yang terlibat konflik, misi pemelihara perdamaian PBB di negara itu harus menyesuaikan diri semalaman, untuk mengambil peran utama melindungi lebih dari 85 ribu warga sipil dengan membuka jalan dan membiarkan mereka masuk.

Dalam menghadapi tantangan baru, Pasukan Perdamaian PBB diminta tidak hanya untuk memberikan solusi baru tapi menawarkan nilai riil uang. 


Dalam meningkatkan kendala keuangan global, kita menemukan kesempatan untuk mengadakan perubahan dan memperbarui serta memastikan bahwa kami memiliki pasukan penjaga perdamaian yang sesuai dengan tujuan dan siap untuk waktu yang akan datang.

Tahun lalu, untuk membantu memenuhi tantangan melindungi warga sipil di Republik Demokratik Kongo yang luas-di mana hanya ada satu penjaga perdamaian per 117 kilometer persegi-kami meluncurkan program UUAV, sebuah teknologi pertama untuk PBB. 


Juga di bagian timur di negara tersebut yang masyarakatnya berada di bawah ancaman dari milisi bersenjata, kami dikerahkan dengan dilengkapi pasukan khusus 'Angkatan Brigade Intervensi/Force Intervention Brigade' untuk mendukung Tentara Kongo. 

November lalu, Brigade berhasil mendukung kekalahan militer Mouvement du 23 Mars (M23), kelompok bersenjata yang beroperasi di Provinsi North Kivu, membebaskan wilayah-wilayah di bawah kendali mereka dan menyingkirkan ancaman terhadap warga sipil.

Karena permintaan akan Penjaga perdamaian PBB semakin meningkat dan organisasi ini diharapkan dapat memberikan dengan cepat skenario yang sedang berkembang, PBB sedang membuat platform pembantu untuk  beradaptasi dengan cepat dan berbuat lebih banyak dengan sumber daya yang terbatas. 


Misalnya, Penjaga perdamaian PBB akan meluncurkan sebuah panel ahli terkait dengan inovasi teknologi yang akan memberi saran tentang bagaimana kami dapat menggunakan teknologi baru dan teknologi yang sedang berkembang.

PBB juga mendirikan sebuah pusat regional di Entebbe yang memungkinkan misi kami untuk berbagi penggunaan aset udara kami dan telah menyelamatkan keuangan organisasi sekitar $ 100 juta antara tahun 2011 dan 2013. 


Para pasukan baret biru kami juga semakin “peduli akan lingkungan” karena bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya yang terbatas karena kami bertujuan meninggalkan daerah misi kami dalam kondisi lebih baik daripada ketika kami tiba. 

Kami menggunakan data sistem informasi geografis untuk membantu menemukan sumber air untuk misi sehingga tidak berdampak negatif pada pasokan air setempat. Pengolahan air limbah dan proyek daur ulang yang dipasang di sembilan misi penjaga perdamaian dengan tujuan akhir menerapkannya di semua operasi kami.

Negara-negara anggota dan PBB memiliki tanggung jawab yang sangat penting untuk mencegah konflik bersenjata dan melindungi orang dari kekejaman dan kejahatan yang mengerikan. 


Sekarang, perlindungan berada di pusat Penjaga Perdamaian PBB yang baru dengan sepuluh operasi penjaga perdamaian yang melibatkan 95 persen dari semua personel kami yang dikerahkan, memiliki mandat untuk melindungi warga sipil.

Bagi Penjaga Perdamaian PBB untuk cepat merespons krisis, seperti di Sudan selatan, atau berurusan dengan kompleksitas ancaman kontemporer yang dihadapi di Mali atau Republik Afrika Tengah, kami juga semakin memperkuat kemitraan dengan negara-negara anggota 


dan organisasi regional dan subregional serta terlibat dalam kerja sama antarmisi. Di Mali dan sekarang Republik Afrika Tengah kami telah bekerja sama dengan Uni Afrika dan kelompok-kelompok subregional.

Dengan rekam jejak lebih dari 65 tahun, Penjaga Perdamaian PBB terus melakukan pekerjaan keras di tempat-tempat yang sulit. Penjaga Perdamaian PBB membawa legitimasi yang unik dan universal yang tak tertandingi oleh instrumen perdamaian dan keamanan internasional lainnya. 


Ini dengan anggaran tahunan yang mewakili kurang dari setengah dari total persentase belanja militer dunia, penjaga perdamaian PBB tidak hanya sangat dibutuhkan juga sungguh-sungguh menanamkan nilai yang baik.

Hari ini ketika kami mengingat rekan-rekan kami yang gugur, kami mendedikasikan diri kami serta Pasukan Baret Biru sebagai pasukan untuk perdamaian, pasukan untuk perubahan, pasukan untuk masa depan. 


Sumber : Tempo

No comments:

Post a Comment