Seorang jenderal Ukraina dan 14 prajurit tewas ketika pemberontak
pro-Rusia menembak jatuh sebuah helikopter militer di dekat Slovyansk,
wilayah timur yang bergolak Ukraina.
Helikopter yang membawa Jenderal Volodymyr Kultchitsky dijatuhkan oleh rudal darat ke udara yang dioperasikan oleh gerilyawan.
"Baru saja saya mendapat informasi bahwa para teroris menembak jatuh helikopter kami, karena senjata portabel buatan Rusia SAM senjata dengan 14 prajurit dan Jenderal Kulchytsky tewas," kata anggota parlemen Turchynov seperti dikutip USA Today, Kamis (29/5/2014).
Slovyansk yang terletak sekitar 100 kilometer sebelah barat dari perbatasan Rusia di wilayah Donetsk, berada di tengah-tengah bentrokan besar dalam beberapa pekan terakhir antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia.
Donetsk memang telah menjadi pusat pertempuran antara pasukan Ukraina dengan pemberontak. Dalam pertempuran paling ganas awal pekan lalu, pemberontak di Donetsk mencoba untuk mengambil kendali bandara.
Namun dapat diusir oleh pasukan Ukraina menggunakan jet tempur dan helikopter tempur. Beberapa pemimpin pemberontak mengatakan korban teaws di pihaknya mencapai 100 orang.
Para pemberontak telah menyatakan Donetsk dan Luhansk sebagai daerah independen Ukraina. Mereka telah memohon untuk bergabung dengan Rusia, namun Presiden Vladimir Putin telah mengabaikan mereka dalam upaya yang jelas untuk menghindari sanksi-sanksi baru dari negara Barat.
Putin telah mendukung rencana perdamaian OSCE untuk mengakhiri permusuhan dan meluncurkan dialog politik. Rusia juga mengatakan akan siap untuk bekerja dengan pemimpin baru Poroshenko, tapi sangat mendesak pemerintah Ukraina untuk mengakhiri operasi militer di wilayah timur.
Dalam pilpres yang baru saja usai Minggu lalu, presiden baru yaitu Petro Poroshenko, seorang produsen permen yang kaya raya, telah terpilih dan telah bersumpah untuk membasmi pasukan pemberontak yang telah merebut gedung pemerintah dan mengklaim kemerdekaan bagi wilayah tersebut.
Sumber : Liputan6
Helikopter yang membawa Jenderal Volodymyr Kultchitsky dijatuhkan oleh rudal darat ke udara yang dioperasikan oleh gerilyawan.
"Baru saja saya mendapat informasi bahwa para teroris menembak jatuh helikopter kami, karena senjata portabel buatan Rusia SAM senjata dengan 14 prajurit dan Jenderal Kulchytsky tewas," kata anggota parlemen Turchynov seperti dikutip USA Today, Kamis (29/5/2014).
Slovyansk yang terletak sekitar 100 kilometer sebelah barat dari perbatasan Rusia di wilayah Donetsk, berada di tengah-tengah bentrokan besar dalam beberapa pekan terakhir antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia.
Donetsk memang telah menjadi pusat pertempuran antara pasukan Ukraina dengan pemberontak. Dalam pertempuran paling ganas awal pekan lalu, pemberontak di Donetsk mencoba untuk mengambil kendali bandara.
Namun dapat diusir oleh pasukan Ukraina menggunakan jet tempur dan helikopter tempur. Beberapa pemimpin pemberontak mengatakan korban teaws di pihaknya mencapai 100 orang.
Para pemberontak telah menyatakan Donetsk dan Luhansk sebagai daerah independen Ukraina. Mereka telah memohon untuk bergabung dengan Rusia, namun Presiden Vladimir Putin telah mengabaikan mereka dalam upaya yang jelas untuk menghindari sanksi-sanksi baru dari negara Barat.
Putin telah mendukung rencana perdamaian OSCE untuk mengakhiri permusuhan dan meluncurkan dialog politik. Rusia juga mengatakan akan siap untuk bekerja dengan pemimpin baru Poroshenko, tapi sangat mendesak pemerintah Ukraina untuk mengakhiri operasi militer di wilayah timur.
Dalam pilpres yang baru saja usai Minggu lalu, presiden baru yaitu Petro Poroshenko, seorang produsen permen yang kaya raya, telah terpilih dan telah bersumpah untuk membasmi pasukan pemberontak yang telah merebut gedung pemerintah dan mengklaim kemerdekaan bagi wilayah tersebut.
Sumber : Liputan6
No comments:
Post a Comment