Aktivitas militer Rusia di udara dan laut
Asia Pasifik dilaporkan semakin meningkat seiring intensnya intervensi
Beruang Merah di Ukraina.
Menurut militer AS, ini adalah bentuk pamer kekuatan Rusia sekaligus mengumpulkan informasi intelijen.
Diberitakan Reuters, Senin 5 Mei 2014, kepala angkatan udara AS di Asia Pasifik, Jenderal Herbert "Hawk" Carlisle, mengatakan jet tempur Rusia mondar-mandir di udara pesisir California dan sekitar pulau Guam di Pasifik.
Menurut militer AS, ini adalah bentuk pamer kekuatan Rusia sekaligus mengumpulkan informasi intelijen.
Diberitakan Reuters, Senin 5 Mei 2014, kepala angkatan udara AS di Asia Pasifik, Jenderal Herbert "Hawk" Carlisle, mengatakan jet tempur Rusia mondar-mandir di udara pesisir California dan sekitar pulau Guam di Pasifik.
Jet
Rusia juga dilaporkan terbang di atas kepulauan Jepang dan Korea. Selain
itu, aktivitas kapal perang Kremlin juga meningkat dalam beberapa hari
terakhir. Carlisle mengatakan, jet F-15 milik AS berhasil menghalau dan
mengusir pesawat tempur "Beruang" Rusia di Guam. Beruang adalah sebutan
NATO di era Perang Dingin untuk jet tempur pengebom Tupolov Tu-95 milik
Rusia.
Carlisle tidak menjelaskan dengan rinci soal masuknya jet Rusia di Asia Pasifik. Namun dia mengatakan, AS mengaitkan kegiatan Rusia ini dengan memanasnya situasi di Ukraina. Sebelumnya Rusia telah mencaplok wilayah Crimea dan sekarang pemerintahan Vladimir Putin dituduh menciptakan ketidakstabilan di timur Ukraina.
"Tujuan meningkatnya kegiatan Rusia di Asia Pasifik adalah untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk itu, sekaligus untuk mengumpulkan informasi intelijen," kata Carlisle yang berbicara di forum Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington.
Akibat peristiwa di Ukraina, Rusia dan Barat bersitegang. Barat menuduh Rusia telah mencampuri urusan Ukraina dengan menurunkan tentara rahasia mereka di beberapa kota negara itu. Selain itu, Putin juga telah menyiagakan puluhan ribu tentara di perbatasan.
Sumber : Viva
Carlisle tidak menjelaskan dengan rinci soal masuknya jet Rusia di Asia Pasifik. Namun dia mengatakan, AS mengaitkan kegiatan Rusia ini dengan memanasnya situasi di Ukraina. Sebelumnya Rusia telah mencaplok wilayah Crimea dan sekarang pemerintahan Vladimir Putin dituduh menciptakan ketidakstabilan di timur Ukraina.
"Tujuan meningkatnya kegiatan Rusia di Asia Pasifik adalah untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk itu, sekaligus untuk mengumpulkan informasi intelijen," kata Carlisle yang berbicara di forum Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington.
Akibat peristiwa di Ukraina, Rusia dan Barat bersitegang. Barat menuduh Rusia telah mencampuri urusan Ukraina dengan menurunkan tentara rahasia mereka di beberapa kota negara itu. Selain itu, Putin juga telah menyiagakan puluhan ribu tentara di perbatasan.
Sumber : Viva
No comments:
Post a Comment