Majalah Newsweek
edisi Selasa (6/5/2014) membuat sebuah laporan mengejutkan karena
menyebut Israel telah lama melakukan kegiatan spionase di AS, jauh lebih
lama dan lebih dalam dari negara-negara sekutu AS lainnya.
Sasaran utama intelijen Israel adalah rahasia industri dan teknologi, demikian Newsweek mengutip sejumlah sumber rahasia yang menghadiri sebuah taklimat terkait pembahasan legislasi yang akan memudahkan warga Israel mendapatkan visa AS.
"Tak ada negara lain yang dekat dengan AS terus melakukan kegiatan spionase seperti yang dilakukan Israel," kata seorang mantan staf Kongres AS yang kerap hadir dalam rapat-rapat dan taklimat-taklimat tertutup, kepada Newsweek.
Mingguan itu melanjutkan bahwa salah satu taklimat yang dihadiri sang sumber dihadiri para petinggi Departemen Keamanan Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri, FBI, dan Direktorat Kontraintelijen Nasional.
Sumber itu menambahkan, badan-badan intelijen tidak memberikan detail masalah itu, tetapi membahas bahwa agen-agen Israel datang ke AS "mendompleng" misi-misi dagang atau "bekerja" dengan perusahaan Israel yang memiliki kerja sama dengan perusahaan AS.
Aktivitas spionase Israel di AS jauh lebih serius dibanding hal serupa yang dilakukan negara-negara sekutu AS, seperti Jerman, Perancis, Inggris, dan Jepang. Demikian disampaikan agen-agen kontraintelijen kepada Komite Kehakiman dan Masalah Luar Negeri kongres.
Sumber : Kompas
Sasaran utama intelijen Israel adalah rahasia industri dan teknologi, demikian Newsweek mengutip sejumlah sumber rahasia yang menghadiri sebuah taklimat terkait pembahasan legislasi yang akan memudahkan warga Israel mendapatkan visa AS.
"Tak ada negara lain yang dekat dengan AS terus melakukan kegiatan spionase seperti yang dilakukan Israel," kata seorang mantan staf Kongres AS yang kerap hadir dalam rapat-rapat dan taklimat-taklimat tertutup, kepada Newsweek.
Mingguan itu melanjutkan bahwa salah satu taklimat yang dihadiri sang sumber dihadiri para petinggi Departemen Keamanan Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri, FBI, dan Direktorat Kontraintelijen Nasional.
Sumber itu menambahkan, badan-badan intelijen tidak memberikan detail masalah itu, tetapi membahas bahwa agen-agen Israel datang ke AS "mendompleng" misi-misi dagang atau "bekerja" dengan perusahaan Israel yang memiliki kerja sama dengan perusahaan AS.
Aktivitas spionase Israel di AS jauh lebih serius dibanding hal serupa yang dilakukan negara-negara sekutu AS, seperti Jerman, Perancis, Inggris, dan Jepang. Demikian disampaikan agen-agen kontraintelijen kepada Komite Kehakiman dan Masalah Luar Negeri kongres.
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment