Thursday, 8 May 2014

Armada Baru Helikopter Presiden AS Berharga Rp 14 T

Pentagon, Rabu (7/5/2014), memberikan kontrak senilai 1,24 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14 triliun kepada Sikorsky Aircraft, untuk enam helikopter kepresidenan Amerika Serikat. 

Enam helikopter ini akan menggantikan armada "Marine One" yang dinilai sudah mulai tua.

Upaya untuk mengganti skuadron 19 helikopter khusus untuk mengangkut Presiden Amerika Serikat tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun. Sebelumnya, proyek itu diserahkan kepada Lockheed Martin, tetapi dibatalkan pada 2009 karena harga yang dipatok terlalu mahal.

Berbeda dengan upaya terakhir yang dibatalkan itu, proyek dengan daftar panjang perbaikan teknis baru, rencana dengan Sikorsky ini tak lagi terlalu ambisius. Basis helikopter kepresidenan tersebut merujuk pada model Sikorsky S-92 yang sudah digunakan oleh banyak pemerintah dan perusahaan swasta di seluruh dunia.


Dalam siaran pers Sikorsky, pengiriman enam helikopter ini dijadwalkan pada 2018. Helikopter bermesin ganda S-92 sudah terbang sejak 2004. Penggunanya mulai dari instansi pemerintah untuk operasi pencarian dan penyelamatan hingga perusahaan minyak untuk mengangkut pekerja lepas pantai mereka. Versi militer dari helikopter ini dapat mengangkut 22 orang.

Sikorsky telah membangun helikopter kepresidenan Amerika Serikat pada semua era kepresidenan yang dimulai oleh Presiden Dwight Eisenhower pada 1957. Untuk kontrak terbaru ini, Sikorsky akan membangun enam helikopter dan dua simulator pelatihan untuk korps Marinir Amerika sebagai bagian dari rencana pengadaan 21 helikopter baru hingga 2023.

Armada helikopter kepresidenan Amerika saat ini dikenali dari kombinasi hijau-putih yang khas, merupakan skuadron dengan versi helikopter yang lebih tua berupa seri VH-3D Sea King dan versi baru VH-60 N Whitehawk.

Sebagai bagian dari simbol kekuasaan Amerika Serikat, helikopter kepresidenan yang ada dilengkapi dengan sistem anti-rudal dan pengiriman pesan terenkripsi. Namun, para pejabat berpendapat, penggantian armada helikopter kepresidenan ini sudah lama terlambat.


Sumber : Kompas

No comments:

Post a Comment