Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa Afghanistan masih butuh waktu untuk mengembangkan kemampuan pasukannya dalam perang melawan terorisme.
Untuk itu, AS masih akan menempatkan 9.800 pasukan tempurnya di Afghanistan setidaknya hingga akhir tahun ini. Kemudian pada 2015 secara berangsur AS akan mengurangi separuhnya.
Setelah akhir 2016, AS berharap pasukan Afghanistan bisa mandiri untuk melawan terorisme, dan semua pasukan AS akan hengkang.
Kebijakan itu atas perintah Presiden Barack Obama yang sebelumnya melakukan lawatan mendadak ke Afghanistan.Tugas pasukan AS yang tersisa di Afghanistan akan melatih dan membantu pasukan negara itu dalam melawan militan radikal dan kelompok teroris.
Jenderal Martin Dempsey, Kepala Staf Gabungan Pasukan AS, mengatakan, Pakistan dan pemimpin militer Afghanistan mengapresiasi keputusan AS dan mengaku lega. ”Ketika saya mengatakan itu,
kepala militer Afghanistan segera berkata: ’Terima kasih Tuhan’,” kata Dempsey dalam wawancara telepon saat ia terbang ke Uni Emirat Arab, seperti dikutip Reuters, Rabu (28/5/2014).
Menurutnya, Kepala Militer Afghanistan, Sher Mohammad Karimi merasa negaranya akan lebih aman dengan masih adanya pasukan AS. ”Rekan saya dari Pakistan, kata-kata pertama yang keluar mulutnya,
bahwa ia sangat lega. Dia juga merasa bahwa kepastian itu penting, tidak hanya untuk Afghanistan, tetapi untuk daerahnya,” kata Dempsey, merujuk ke pimpinan militer Pakistan, Jenderal Rashad Mahmood.
Sumber : Sindo
Untuk itu, AS masih akan menempatkan 9.800 pasukan tempurnya di Afghanistan setidaknya hingga akhir tahun ini. Kemudian pada 2015 secara berangsur AS akan mengurangi separuhnya.
Setelah akhir 2016, AS berharap pasukan Afghanistan bisa mandiri untuk melawan terorisme, dan semua pasukan AS akan hengkang.
Kebijakan itu atas perintah Presiden Barack Obama yang sebelumnya melakukan lawatan mendadak ke Afghanistan.Tugas pasukan AS yang tersisa di Afghanistan akan melatih dan membantu pasukan negara itu dalam melawan militan radikal dan kelompok teroris.
Jenderal Martin Dempsey, Kepala Staf Gabungan Pasukan AS, mengatakan, Pakistan dan pemimpin militer Afghanistan mengapresiasi keputusan AS dan mengaku lega. ”Ketika saya mengatakan itu,
kepala militer Afghanistan segera berkata: ’Terima kasih Tuhan’,” kata Dempsey dalam wawancara telepon saat ia terbang ke Uni Emirat Arab, seperti dikutip Reuters, Rabu (28/5/2014).
Menurutnya, Kepala Militer Afghanistan, Sher Mohammad Karimi merasa negaranya akan lebih aman dengan masih adanya pasukan AS. ”Rekan saya dari Pakistan, kata-kata pertama yang keluar mulutnya,
bahwa ia sangat lega. Dia juga merasa bahwa kepastian itu penting, tidak hanya untuk Afghanistan, tetapi untuk daerahnya,” kata Dempsey, merujuk ke pimpinan militer Pakistan, Jenderal Rashad Mahmood.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment