Sekitar 150 tentara Amerika Serikat hari ini (23/04) tiba di Polandia
sebagai bagian dari upaya Washington meyakinkan sekutu-sekutu di Eropa
timur menyusul aneksasi Krimea oleh Rusia.
Kedatangan tentara Amerika di Polandia terjadi setelah kemarin Departemen Pertahanan mengumumkan akan mengirim 600 tentara ke Polandia dan negara-negara Baltik yang berbatasan langsung dengan Rusia.
Pemerintah AS mengatakan pengerahan pasukan merupakan bentuk komitmen keamanan di Eropa, terutama di negara-negara sekutu yang menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Wartawan BBC, Adam Easton, melaporkan dari ibukota Polandia, Warsawa, bahwa kedatangan pasukan Amerika disambut oleh Menteri Pertahanan, Tomasz Siemoniak, di Pangkalan Udara Swidwin, Polandia barat laut.
Sekitar 450 tentara dikirim ke tiga negara Baltik, Lithuania, Latvia dan Estonia.
Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, mengatakan terdapat risiko nyata bahwa Ukraina timur bisa lepas.
Ia mengatakan jumlah pasukan Amerika di Polandia dapat ditingkatkan menjadi 5.000 personel bila diperlukan.
Latvia dan Estonia mempunyai minoritas penduduk berbahasa Rusia. Baik Polandia maupun negara-negara Baltik khawatir dengan tindakan Rusia di Ukraina.
Hampir separuh responden dalam survei pekan lalu di Polandia mengatakan kemerdekaan negara mereka terancam.
Sumber : Tribun
Kedatangan tentara Amerika di Polandia terjadi setelah kemarin Departemen Pertahanan mengumumkan akan mengirim 600 tentara ke Polandia dan negara-negara Baltik yang berbatasan langsung dengan Rusia.
Pemerintah AS mengatakan pengerahan pasukan merupakan bentuk komitmen keamanan di Eropa, terutama di negara-negara sekutu yang menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Wartawan BBC, Adam Easton, melaporkan dari ibukota Polandia, Warsawa, bahwa kedatangan pasukan Amerika disambut oleh Menteri Pertahanan, Tomasz Siemoniak, di Pangkalan Udara Swidwin, Polandia barat laut.
Sekitar 450 tentara dikirim ke tiga negara Baltik, Lithuania, Latvia dan Estonia.
Minoritas Rusia
Mereka akan melakukan latihan dengan menggunakan peluru api bersama tentara di masing-masing negara selama beberapa bulan.Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, mengatakan terdapat risiko nyata bahwa Ukraina timur bisa lepas.
Ia mengatakan jumlah pasukan Amerika di Polandia dapat ditingkatkan menjadi 5.000 personel bila diperlukan.
Latvia dan Estonia mempunyai minoritas penduduk berbahasa Rusia. Baik Polandia maupun negara-negara Baltik khawatir dengan tindakan Rusia di Ukraina.
Hampir separuh responden dalam survei pekan lalu di Polandia mengatakan kemerdekaan negara mereka terancam.
Sumber : Tribun
No comments:
Post a Comment