Sebuah kapal perusak
Angkatan Laut AS, USS Truxtun, Rabu (12/3/2014) memulai latihan gabungan
bersama angkatan laut Romania dan Bulgaria di Laut Hitam, sekitar 130
mil laut atau 220 kilometer dari Crimea.
Latihan perang yang berlangsung di perairan Romania itu dijadwalkan dimulai pada Selasa (11/3/2014), namun ditunda satu hari karena cuaca buruk.
USS Truxtun, sebuah kapal perusak kelas Arleigh-Burke, dikirim ke laut hitam dari tugas utamanya mengawal gugus tugas kapal induk USS George HW Bush, yang menjadi bagian dari Armada ke-6 AS yang berbasis di Italia.
Perairan Romania hanya berjarak sekitar 220 kilometer dari Semenanjung Crimea yang selama sepekan terakhir dikuasai pasukan bersenjata lengkap namun tanpa identitas itu.
Namun dari persenjataan yang mereka bawa diduga kuat mereka adalah militer Rusia dari Armada Laut Hitam yang berbasis di kota Sevastopol, Crimea.
Krisis di semenanjung itu semakin memanas setelah parlemen Crimea menyatakan kemerdekaan wilayah itu dari Ukraina, menjelang referendum yang akan digelar pada 16 Maret mendatang.
Dalam referendum itu, warga Crimea akan disodori pilihan bergabung dengan Rusia atau menuntut otonomi luas seperti yang mereka nikmati berdasarkan konstitusi 1992, yang membuat Crimea secara de facto menjadi sebuah wilayah independen.
Latihan perang yang berlangsung di perairan Romania itu dijadwalkan dimulai pada Selasa (11/3/2014), namun ditunda satu hari karena cuaca buruk.
USS Truxtun, sebuah kapal perusak kelas Arleigh-Burke, dikirim ke laut hitam dari tugas utamanya mengawal gugus tugas kapal induk USS George HW Bush, yang menjadi bagian dari Armada ke-6 AS yang berbasis di Italia.
Perairan Romania hanya berjarak sekitar 220 kilometer dari Semenanjung Crimea yang selama sepekan terakhir dikuasai pasukan bersenjata lengkap namun tanpa identitas itu.
Namun dari persenjataan yang mereka bawa diduga kuat mereka adalah militer Rusia dari Armada Laut Hitam yang berbasis di kota Sevastopol, Crimea.
Krisis di semenanjung itu semakin memanas setelah parlemen Crimea menyatakan kemerdekaan wilayah itu dari Ukraina, menjelang referendum yang akan digelar pada 16 Maret mendatang.
Dalam referendum itu, warga Crimea akan disodori pilihan bergabung dengan Rusia atau menuntut otonomi luas seperti yang mereka nikmati berdasarkan konstitusi 1992, yang membuat Crimea secara de facto menjadi sebuah wilayah independen.
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment