Jakarta - Satu orang tentara Ukraina terbunuh dan
beberapa petugas lainnya luka-luka dalam sebuah serangan di sebuah
markas militer. Serangan itu terjadi di dekat Laut Hitam Semenanjung
Crimea.
Seperti diberitakan AFP, Selasa (18/3/2014), kejadian tersebut dibenarkan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Vladislav Seleznyov. Seleznyov mengatakan pihaknya mengetahui identitas pelaku penyerangan tersebut.
Serangan ini terjadi seiring meningginya tensi hubungan antara Rusia dan Ukraina. Pihak Rusia dan pemberontak yang pro terhadap Kremlin juga ikut berpatroli di Semenjung Crimea.
Beberapa waktu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang isinya pengakuan Crimea sebagai negara berdaulat dan merdeka.
Dekrit ini dikeluarkan menyusul hasil referendum Crimea pada Minggu (16/3) di mana 96,7 persen warga menyatakan keinginan agar Crimea berpisah dari Ukrania dan bergabung dengan Rusia.
Referendum Crimea memicu dikeluarkannya sanksi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Sebanyak 21 pejabat Rusia dan Crimea diberi sanksi di antaranya pembekuan aset dan larangan perjalanan.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dikutip CNN mengatakan mereka yang diberi sanksi di antaranya 8 pejabat Crimea, 10 orang Rusia, anggota parlemen dan tiga personel militer.
Sumber : Detik
Seperti diberitakan AFP, Selasa (18/3/2014), kejadian tersebut dibenarkan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Vladislav Seleznyov. Seleznyov mengatakan pihaknya mengetahui identitas pelaku penyerangan tersebut.
Serangan ini terjadi seiring meningginya tensi hubungan antara Rusia dan Ukraina. Pihak Rusia dan pemberontak yang pro terhadap Kremlin juga ikut berpatroli di Semenjung Crimea.
Beberapa waktu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang isinya pengakuan Crimea sebagai negara berdaulat dan merdeka.
Dekrit ini dikeluarkan menyusul hasil referendum Crimea pada Minggu (16/3) di mana 96,7 persen warga menyatakan keinginan agar Crimea berpisah dari Ukrania dan bergabung dengan Rusia.
Referendum Crimea memicu dikeluarkannya sanksi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Sebanyak 21 pejabat Rusia dan Crimea diberi sanksi di antaranya pembekuan aset dan larangan perjalanan.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dikutip CNN mengatakan mereka yang diberi sanksi di antaranya 8 pejabat Crimea, 10 orang Rusia, anggota parlemen dan tiga personel militer.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment