Tuesday, 3 December 2013

Trauma Perang di Afganistan, Serdadu Prancis jadi Kanibal

Seorang tentara Prancis membunuh lansia berusia 90 tahun, lalu memakan lidah dan jantung korban yang telah digoreng. Diduga, dia menjadi gila lantaran menderita gangguan stress pasca-trauma (PTSD).

Diberitakan Daily Mail, Senin 2 Desember 2013, Jeremy Rimbaud, 26, mendobrak masuk ke rumah Lepold Pedebidau, 90, dan memukulinya hingga tewas dengan tongkat besi pada 15 November lalu. Lantas tentara berpangkat kopral itu memotong tubuh kakek tua itu dengan cutter dengan mengeluarkan jantungnya.

Dalam penyelidikan, polisi menemukan sisa-sisa organ tubuh korban di piring, digoreng dengan kacang putih. Usai membunuh, menurut saksi, Rimbaud membakar rumah korban yang terletak di Nouilhan, sebelah barat Prancis itu. 


Tidak hanya itu, Rimbaud, yang bertugas di Afganistan dalam resimen tank bersama tentara AS dan Inggris, juga pernah menyerang seorang pria, dengan menjedotkan kepala korban ke traktor. 


Terpengaruh "Bisikan"

Kepada polisi, dia mengaku aksinya itu didorong oleh "bisikan-bisikan di kepalanya". Dia akan diadili tahun depan atas dakwaan pembunuhan, penistaan terhadap mayat, dan percobaan pembunuhan.

Menurut bekas resimennya, tidak ada masalah pada Rimbaud saat bertugas tahun 2010-2011. Dia keluar dari kemiliteran sembilan hari sebelum melakukan tindakan sadis itu.

Penyidik, Bleu Bearn, mengatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan oleh dokter militer, Rimbaud menderita PTSD. Penyakit kejiwaan ini terjadi akibat trauma karena mengalami tindakan berbahaya, menyaksikan seseorang terbunuh atau sekarang.

Kebanyakan yang menderita PTSD adalah tentara yang turun di medan perang, korban serangan teroris, korban bencana alam atau seseorang yang pernah menderita penyakit mematikan.

Sumber : Viva

No comments:

Post a Comment