TOKYO - Pemerintah China
mengatakan bahwa perluasan Zona Pertahanan Udara (ADZIZ) negaranya di
wilayah Laut Timur, adalah demi kepentingan keamanan bukannya sebuah
ancaman.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional, Geng Yansheng, di hari Selasa (3/12/2013), mengatakan Jepang harus memperbaiki sikapnya atas kebijakan pihaknya tersebut, dan pihak lain diminta berhati-hati untuk tidak mengirimkan sinyal yang salah ke Tokyo.
Geng mengatakan militer China bertekad dan mampu melakukan pengawasan yang efektif dari zona tersebut.
Pernyataan itu keluar setelah Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan bahwa pemerintahnya dan Amerika Serikat (AS), telah sepakat untuk menangani persoalan perluasan zona pertahanan udara China.
Wakil Presiden AS, Joe Biden menyebut langkah Pemerintah China merupakan bentuk upaya sepihak mengubah status quo.
Ia berencana menyampaikan kekhawatiran negaranya kepada Pemerintah China perihal tersebut dalam pertemuan dengan Presiden China, Xi Jinping akhir pekan ini di Beijing.
Dia mengatakan perluasan zona pertahanan udara sepihak itu akan meningkatkan ketegangan regional, meningkatkan risiko kecelakaan transportasi udara, dan salah perhitungan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei mengatakan pihaknya tidak ingin memperburuk keadaan, dan mengusulkan dialog dengan semua pihak.
"China mengusulkan dialog untuk membahas keamanan penerbangan di zona identifikasi pertahanan udara yang tumpang tindih. Kami berharap Tokyo akan melakukan upaya praktis untuk menghentikan gesekan dan berkontribusi pada stabilitas regional," kata Hong. (asiaone.com)
Sumber : Tribunnews
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional, Geng Yansheng, di hari Selasa (3/12/2013), mengatakan Jepang harus memperbaiki sikapnya atas kebijakan pihaknya tersebut, dan pihak lain diminta berhati-hati untuk tidak mengirimkan sinyal yang salah ke Tokyo.
Geng mengatakan militer China bertekad dan mampu melakukan pengawasan yang efektif dari zona tersebut.
Pernyataan itu keluar setelah Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan bahwa pemerintahnya dan Amerika Serikat (AS), telah sepakat untuk menangani persoalan perluasan zona pertahanan udara China.
Wakil Presiden AS, Joe Biden menyebut langkah Pemerintah China merupakan bentuk upaya sepihak mengubah status quo.
Ia berencana menyampaikan kekhawatiran negaranya kepada Pemerintah China perihal tersebut dalam pertemuan dengan Presiden China, Xi Jinping akhir pekan ini di Beijing.
Dia mengatakan perluasan zona pertahanan udara sepihak itu akan meningkatkan ketegangan regional, meningkatkan risiko kecelakaan transportasi udara, dan salah perhitungan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei mengatakan pihaknya tidak ingin memperburuk keadaan, dan mengusulkan dialog dengan semua pihak.
"China mengusulkan dialog untuk membahas keamanan penerbangan di zona identifikasi pertahanan udara yang tumpang tindih. Kami berharap Tokyo akan melakukan upaya praktis untuk menghentikan gesekan dan berkontribusi pada stabilitas regional," kata Hong. (asiaone.com)
Sumber : Tribunnews
No comments:
Post a Comment