Tuesday, 24 December 2013

Rusia Merasa Kehilangan Penemu Senapan AK-47

Moskow - Pemerintah Rusia menyatakan duka mendalam atas kepergian sang arsitek senapan serbu Ak-47, Mikhail Kalashnikov. Presiden Vladimir Putin dan Kementerian Pertahanan Rusia menganggap kematian sang penemu merupakan kehilangan besar bagi Rusia. 

“Seluruh bagian hidupnya adalah contoh luar biasa dalam pengabdian kepada negara ini,” ujar Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dalam pernyataan resmi terkait meninggalnya legenda persenjataan itu.

Mikhail Kalashnikov, desainer senapan yang telah merenggut nyawa lebih banyak orang daripada jenis senjata api lain di dunia, meninggal pada Senin, 23 Desember 2013 di usia 94 tahun.

Juru bicara provinsi Udmurtia menyatakan Kalashnikov meninggal di kota kelahirannya di Izhevsk dekat Pegunungan Ural, lokasi pertama senjata itu dibuat. Tidak dijelaskan penyebab kematian Kalashnikov. 


"Dia sempat dipasangi alat bantu jantung di sebuah rumah sakit di Moskow pada bulan Juni. Namun, pada 17 November, dia dirawat di rumah sakit di Izhevesk," demikian media pemerintah melaporkan, Selasa, 24 Desember 2013.

Kalashnikov menciptakan AK-47 di usia 20 tahun pada 1942. Penemuan ini sempat mendapat Guinness of Record sebagai senapan yang paling banyak digunakan di dunia. The AK-47 terkenal bandel dan jarang macet, bahkan dalam kondisi buruk. 


Senjata ini baru digunakan di angkatan bersenjata Soviet pada tahun 1949. Hingga detik ini, senapan Kalashnikov masih menjadi andalan angkatan bersenjata Rusia dan polisi.

Senjata ini naik daun ketika dipakai kelompok pemberontak di Mozambik pada 1960. Setelah itu, senjata ini menjadi pilihan bagi gerilyawan dalam konflik di seluruh dunia selama beberapa dekade.

Pada hari ulang tahun ke-90, Kalashnikov dianugerahi kehormatan tertinggi negara--medali bintang emas--setara dengan gelar pahlawan. Kalashnikov, putra petani Siberia yang tidak pernah selesai sekolah ini, mengatakan bangga dengan penemuan ikonik. 


"Namun, rasa itu bercampur dengan rasa sakit melihat senjata itu digunakan oleh penjahat dan tentara anak-anak," katanya.

Sumber : Tempo

No comments:

Post a Comment