Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, telah menolak proposal Amerika Serikat (AS) yang berisi usulan untuk mempertahankan pasukan Israel di wilayah negara Palestina masa depan. Demikian dinyatakan sumber di tubuh pemerintah Palestina, Jumat (13/12/2013).
“Setelah pertemuan pada Kamis (12/12/2013) malam dengan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry di kota Ramallah, Tepi Barat, Presiden Abbas telah menolak ide-ide yang disampaikan oleh Kerry,” jelas sumber itu, seperti dikutip dari Maan News.
“Abbas juga memberikan pada Kerry surat soal "garis merah Palestina". Abbas menolak ide tentang keamanan, karena tidak akan ada pihak ketiga," lanjutnya.
Hal ini mengacu pada rencana mantan Penasehat Keamanan Nasional AS, James Jones, di mana pihak ketiga akan mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan Palestina-Yordania.
Sumber itu juga mengatakan, bahwa semua masalah sengketa harus diselesaikan. Sebelumnya, laporan media Israel dan Arab mengatakan, AS mempertimbangkan kehadiran pasukan Israel di wilayah Palestina, setelah tercapainya kesepakatan damai dengan Palestina.
Saat ini, lebih dari 94 persen wilayah di Lembah Yordan dan daerah Laut Mati dilarang untuk digunakan oleh warga Palestina. Wilayah itu dinyatakan sebagai zona militer tertutup atau disediakan untuk pemukiman ilegal Israel.
Sumber : Sindonews
kapan palestina bisa berdaulat penuh atas wilayahnya?dari dlu konflik ini gak pernah brenti.
ReplyDelete