Negara-negara Teluk Arab menuntut milisi asing keluar dari Suriah dan
mendesak Presiden Bashar al - Assad tidak memiliki peran bagi masa depan
Suriah.
Seruan ini disampaikan pemimpin Dewan Kerjasama Teluk pada akhir KTT tahunan yang berlangsung selama dua hari di Kuwait City.
Enam negara Teluk mengatakan sangat mengutuk genosida yang dilakukan rezim Assad pada rakyat Suriah dengan menggunakan senjata berat dan kimia.
"Kami menyerukan penarikan semua pasukan asing dari Suriah (referensi jelas bagi Iran yang didukung milisi Syiah dari Irak dan gerakan Hizbullah Lebanon yang mendukung pasukan Assad," tegas mereka.
GCC mendukung keputusan Koalisi Nasional untuk menghadiri konferensi perdamaian Jenewa yang bakal dilaksanakan pada 22 Januari guna membentuk pemerintahan transisi dengan kekuasaan eksekutif yang luas, dimana Assad akan tidak memiliki peran lagi.
"Pilar rezim Suriah yang tangannya telah ternoda oleh darah rakyat Suriah tidak layak memiliki peran dalam pemerintahan transisi atau masa depan politik Suriah," kata negara-negara kaya minyak tersebut.
Damaskus pun bereaksi keras dengan mengutuk retorika Dewan Kerjasama Teluk pada Suriah, terutama karena negara-negara di Dewan itu mendukung praktik terorisme .
"Mereka yang berpartisipasi dalam KTT hari ini di Kuwait, pertama di antara mereka adalah rezim Saudi telah memberikan kontribusi sebagian besar untuk pembunuhan Suriah dan kehancuran negara mereka," kata Kementerian Luar Negeri Suriah.
"Kesedihan mereka tentang penderitaan rakyat Suriah tidak lebih dari air mata buaya," kritik Suriah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dari Rusia, sekutu paling kuat Assad rezim, mengatakan di Iran bahwa semua negara yang bertanggung jawab harus bertindak untuk memastikan Konferensi Geneva 2 mencapai hasil yang positif.
Sumber : Jaringnews
Seruan ini disampaikan pemimpin Dewan Kerjasama Teluk pada akhir KTT tahunan yang berlangsung selama dua hari di Kuwait City.
Enam negara Teluk mengatakan sangat mengutuk genosida yang dilakukan rezim Assad pada rakyat Suriah dengan menggunakan senjata berat dan kimia.
"Kami menyerukan penarikan semua pasukan asing dari Suriah (referensi jelas bagi Iran yang didukung milisi Syiah dari Irak dan gerakan Hizbullah Lebanon yang mendukung pasukan Assad," tegas mereka.
GCC mendukung keputusan Koalisi Nasional untuk menghadiri konferensi perdamaian Jenewa yang bakal dilaksanakan pada 22 Januari guna membentuk pemerintahan transisi dengan kekuasaan eksekutif yang luas, dimana Assad akan tidak memiliki peran lagi.
"Pilar rezim Suriah yang tangannya telah ternoda oleh darah rakyat Suriah tidak layak memiliki peran dalam pemerintahan transisi atau masa depan politik Suriah," kata negara-negara kaya minyak tersebut.
Damaskus pun bereaksi keras dengan mengutuk retorika Dewan Kerjasama Teluk pada Suriah, terutama karena negara-negara di Dewan itu mendukung praktik terorisme .
"Mereka yang berpartisipasi dalam KTT hari ini di Kuwait, pertama di antara mereka adalah rezim Saudi telah memberikan kontribusi sebagian besar untuk pembunuhan Suriah dan kehancuran negara mereka," kata Kementerian Luar Negeri Suriah.
"Kesedihan mereka tentang penderitaan rakyat Suriah tidak lebih dari air mata buaya," kritik Suriah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dari Rusia, sekutu paling kuat Assad rezim, mengatakan di Iran bahwa semua negara yang bertanggung jawab harus bertindak untuk memastikan Konferensi Geneva 2 mencapai hasil yang positif.
Sumber : Jaringnews
No comments:
Post a Comment