Di tengah kontroversi soal penyadapan oleh dinas intelijen AS, National
Security Agency (NSA), Negeri Paman Sam minggu lalu meluncurkan satelit
mata-mata baru.
Di roket peluncur tertera logo berupa gurita menggenggam bumi, lengkap dengan slogan berbunyi "tak ada yang berada di luar jangkauan kami".
Logo dan slogan tersebut kontan menarik perhatian, terutama karena intelijen Amerika Serikat sedang berada dalam sorotan internasional berkat serangkaian dokumen rahasia yang dibocorkan mantan kontraktor NSA, Edward Snowden.
Namun, pihak Pemerintah AS punya alasan tersendiri atas pemilihan hewan dengan delapan tentakel yang identik dengan kontrol yang merambah ke mana-mana itu sebagai logo satelit mata-mata.
"(Misi) NROL-39 dilambangkan oleh gurita, hewan yang serba bisa, mampu beradaptasi, dan sangat pintar. Secara simbolis, musuh-musuh Amerika Serikat bisa dijangkau di mana pun mereka bersembunyi," ujar Karen Ferguson, Juru Bicara National Reconnaissance Office (NRO), sebagaimana dikutip oleh Forbes.
NRO adalah badan Pemerintah AS yang bertanggung jawab atas satelit mata-mata negeri tersebut.
Seperti juga misi dan satelit lainnya yang diluncurkan oleh NRO, tujuan peluncuran NROL-39 tidak diungkapkan ke publik. Roket yang sama juga mengangkut 12 nanosatelit untuk keperluan riset ilmiah. Akan halnya si satelit mata-mata, entah apa yang akan dilakukannya begitu mengorbit.
Sumber : Kompas
Di roket peluncur tertera logo berupa gurita menggenggam bumi, lengkap dengan slogan berbunyi "tak ada yang berada di luar jangkauan kami".
Logo dan slogan tersebut kontan menarik perhatian, terutama karena intelijen Amerika Serikat sedang berada dalam sorotan internasional berkat serangkaian dokumen rahasia yang dibocorkan mantan kontraktor NSA, Edward Snowden.
Namun, pihak Pemerintah AS punya alasan tersendiri atas pemilihan hewan dengan delapan tentakel yang identik dengan kontrol yang merambah ke mana-mana itu sebagai logo satelit mata-mata.
"(Misi) NROL-39 dilambangkan oleh gurita, hewan yang serba bisa, mampu beradaptasi, dan sangat pintar. Secara simbolis, musuh-musuh Amerika Serikat bisa dijangkau di mana pun mereka bersembunyi," ujar Karen Ferguson, Juru Bicara National Reconnaissance Office (NRO), sebagaimana dikutip oleh Forbes.
NRO adalah badan Pemerintah AS yang bertanggung jawab atas satelit mata-mata negeri tersebut.
Seperti juga misi dan satelit lainnya yang diluncurkan oleh NRO, tujuan peluncuran NROL-39 tidak diungkapkan ke publik. Roket yang sama juga mengangkut 12 nanosatelit untuk keperluan riset ilmiah. Akan halnya si satelit mata-mata, entah apa yang akan dilakukannya begitu mengorbit.
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment