Pemerintah Jepang telah menerapkan paket kebijakan pertahanan baru
yang menyerukan pertahanan yang lebih tangguh untuk pulau-pulau
terpencil Jepang, di tengah-tengah ambisi maritim Tiongkok.
Dalam rapat yang digelar Selasa (17/12), kabinet meloloskan pedoman program pertahanan yang telah direvisi dan sebuah rencana penguatan pertahanan jangka-menengah selama lima tahun.
Pedoman itu menyebutkan Tiongkok tengah melakukan apa yang disebut sebagai aksi berbahaya yang dapat memicu keadaan yang tidak terduga. Program nuklir dan rudal Korea Utara dianggap sebagai ancaman utama dan mematikan bagi Jepang.
Sebagai tanggapan, program itu menyerukan adanya revisi terhadap pedoman kerja sama pertahanan Jepang-AS guna memperkuat kekuatan perlindungan aliansi tersebut.
Awal pedoman itu menyerukan lebih banyak operasi integrasi antara pasukan bela diri SDF Udara, Darat, dan Maritim Jepang serta menjadikan unit-unit itu bermobilitas lebih tinggi.
Secara spesifik, paket itu juga menyerukan dibentuknya brigade amfibi dalam pasukan Bela Diri SDF Darat guna mempercepat tanggapan terhadap invasi apapun di pulau-pulau terpencil dan merebutnya kembali.
Pedoman itu juga menyebut brigade tersebut harus dilengkapi dengan 52 kendaraann amfibi. Jumlah pesawat perusak dan tempur juga akan ditingkatkan.
Sumber : Beritasatu
Dalam rapat yang digelar Selasa (17/12), kabinet meloloskan pedoman program pertahanan yang telah direvisi dan sebuah rencana penguatan pertahanan jangka-menengah selama lima tahun.
Pedoman itu menyebutkan Tiongkok tengah melakukan apa yang disebut sebagai aksi berbahaya yang dapat memicu keadaan yang tidak terduga. Program nuklir dan rudal Korea Utara dianggap sebagai ancaman utama dan mematikan bagi Jepang.
Sebagai tanggapan, program itu menyerukan adanya revisi terhadap pedoman kerja sama pertahanan Jepang-AS guna memperkuat kekuatan perlindungan aliansi tersebut.
Awal pedoman itu menyerukan lebih banyak operasi integrasi antara pasukan bela diri SDF Udara, Darat, dan Maritim Jepang serta menjadikan unit-unit itu bermobilitas lebih tinggi.
Secara spesifik, paket itu juga menyerukan dibentuknya brigade amfibi dalam pasukan Bela Diri SDF Darat guna mempercepat tanggapan terhadap invasi apapun di pulau-pulau terpencil dan merebutnya kembali.
Pedoman itu juga menyebut brigade tersebut harus dilengkapi dengan 52 kendaraann amfibi. Jumlah pesawat perusak dan tempur juga akan ditingkatkan.
Sumber : Beritasatu
No comments:
Post a Comment