Iskandariyah - Kapal jelajah yang dilengkapi persenjataan rudal milik
Rusia, Varyag, tiba pada Senin (11/11/2013) di Pelabuhan Iskandariyah,
Mesir.
Kehadiran kapal tersebut untuk pertama kali selama lebih 20 tahun, sehingga mengundang tanda tanya besar mengingat negara di Afrika itu kini dipimpin rezim militer, setelah melalui kudeta atas pemerintahan sah sebelumnya di bawah Presiden Mohammed Morsi pada Juli 2013 lalu.
"Kunjungan ini memang nyata dan hampir tak bisa dibesar-besarkan," kata Konsul-Jenderal Rusia, Sergei Petlyakov, dalam upacara penyambutan di Iskandariyah yang menampilkan orkestra militer dan tradisi 21 tembakan.
"Saya berharap tradisi hubungan baik yang ada di antara kedua negara ini pada masa lalu akan berlanjut dengan lebih baik lagi," tambahnya, sebagaimana dikutip Kantor Berita Rusia, Itar-Tass.
Kunjugan tak resmi Varyag itu dilakukan sebelum pertemuan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov serta Menteri pertahanan Sergei Shoigu dengan para pejabat Pemerintah Mesir. Diduga pula, pergolakan politik di Mesir mengundang kembali hubungan intim antara Mesir dengan Rusia yang diprakarsai oleh rezim militer itu.
"Kunjungan ini tak diragukan akan memberi nafas segar pada hubungan kami dan kerjasama di antara Angkatan Laut kedua negara," jelas Kapten I Rank Igor Smolyak, Komandan satu kelompok kapal permukaan di dalam Armada Pasifik Rusia.
Varyag adalah kapal yang berbendera Armada Pasifik Rusia dan akan berada di Iskandariyah sampai 16 November. Selama itu, personelnya akan mengunjungi kapal perang Mesir selain bermain sepakbola dengan rekan sesama angkatan laut Mesir. (MIrza)
Sumber : Edisinews
Kehadiran kapal tersebut untuk pertama kali selama lebih 20 tahun, sehingga mengundang tanda tanya besar mengingat negara di Afrika itu kini dipimpin rezim militer, setelah melalui kudeta atas pemerintahan sah sebelumnya di bawah Presiden Mohammed Morsi pada Juli 2013 lalu.
"Kunjungan ini memang nyata dan hampir tak bisa dibesar-besarkan," kata Konsul-Jenderal Rusia, Sergei Petlyakov, dalam upacara penyambutan di Iskandariyah yang menampilkan orkestra militer dan tradisi 21 tembakan.
"Saya berharap tradisi hubungan baik yang ada di antara kedua negara ini pada masa lalu akan berlanjut dengan lebih baik lagi," tambahnya, sebagaimana dikutip Kantor Berita Rusia, Itar-Tass.
Kunjugan tak resmi Varyag itu dilakukan sebelum pertemuan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov serta Menteri pertahanan Sergei Shoigu dengan para pejabat Pemerintah Mesir. Diduga pula, pergolakan politik di Mesir mengundang kembali hubungan intim antara Mesir dengan Rusia yang diprakarsai oleh rezim militer itu.
"Kunjungan ini tak diragukan akan memberi nafas segar pada hubungan kami dan kerjasama di antara Angkatan Laut kedua negara," jelas Kapten I Rank Igor Smolyak, Komandan satu kelompok kapal permukaan di dalam Armada Pasifik Rusia.
Varyag adalah kapal yang berbendera Armada Pasifik Rusia dan akan berada di Iskandariyah sampai 16 November. Selama itu, personelnya akan mengunjungi kapal perang Mesir selain bermain sepakbola dengan rekan sesama angkatan laut Mesir. (MIrza)
Sumber : Edisinews
No comments:
Post a Comment