Permintaan itu disampaikan Lee setelah website kantor PM Singapura diretas oleh para aktivis kebebasan berinternet pekan lalu.
"Menurut saya tidak ada negara yang luput dari hal ini. Jadi kita harus memperkuat pertahanan dan bekerja sama untuk melawan ancaman bersama ini," kata Lee dalam konfrensi para menteri telekomunikasi dan informasi negara-negara ASEAN.
Lee mengatakan bahwa website-website di Thailand, Filipina, Malaysia, dan Indonesia juga selalu diserang dan ia bersumpah akan mengejar serta menghukum para peretas di Singapura.
Sebelumnya pekan lalu lima warga Singapura ditahan oleh kepolisian setempat karena diduga meretas website kantor perdana menteri dan presiden Singapura. Website resmi kantor Lee diretas oleh aktivis online yang yang mengaku berafiliasi dengan kelompok peretas global, Anonymous.
Berdasarkan pesan dan gambar yang ditayangkan para peretas di website resmi Lee, diduga tujuan mereka adalah untuk menentang penerapan aturan perizinan yang ketat terhadap website berita di negara itu. Situs-situs berita di Singapura diwajibkan memperbarui izin mereka setiap tahun.
"Kita tidak boleh mengampuni perilaku berbahaya seperti itu. Ketika seseorang meretas website dan menyusup ke dalam sistem komputer, itu bukan candaan. Ini fakta, sebuah perilaku kriminal," tegas Lee.
Sumber : beritasatu
No comments:
Post a Comment