Monday, 24 June 2013

Pilot Tempur Wanita Pertama asal Pakistan

ISLAMABAD - Mengenakan jilbab hijau berwarna hijau zaitun Ayesha Farooq, turun dari atas jet tempur yang baru saja diajaknya berkeliling melintasi cakrawala.

Dengan menenteng helm tempurnya, Farooq tersenyum kepada wartawan, ketika ditanya bagaimana rasanya menjadi perempuan pertama yang menjadi pilot pesawat tempur Angkatan Bersenjata Republik Islam Pakistan.

Farooq, yang lahir dari kota bersejarah Bahawalpur, di provinsi Punjab, merupakan salah satu dari 19 perempuan yang telah menjadi pilot di Angkatan Udara Pakistan dalam satu dekade terakhir.


Terdapat lima orang wanita yang menjadi pilot pesawat tempur lainnya di Pakistan, namun mereka belum mengambil tes akhir untuk memenuhi syarat mengikuti pertempuran.

"Saya tidak merasa berbeda. Baik saya dan lainnya melakukan kegiatan yang sama, bom presisi yang sama," ujar wanita berusia 26 tahun itu, di pangkalan Mushaf di utara Pakistan, seperti diberitakan oleh Huffingtonpost.com, Jumat (14/6/2013).

Semakin banyak wanita yang bergabung dengan angkatan bersenjata Pakistan dalam beberapa tahun terakhir, seiring tumbuhnya gerakan keseteraan gender di Pakistan.

"Karena terorisme dan lokasi geografis, sangat penting kami berdiri di kaki kami sendiri," ujar Farooq, mengomentari teror yang semakin meningkat yang dilancarkan oleh milisi Taliban dan kekerasan sektarian.

Menjadi wanita yang ingin meniti karir menjadi prajurit, membuat Farook harus menapaki jalan berbatu. Selisih paham terjadi antara ia dan ibunya yang sudah menjanda, ketika ia menyatakan akan bergabung dengan Angkatan Udara Pakista, tujuh tahun yang lalu.

"Dalam masyarakat kita sebagian besar perempuan, tidak pernah berpikir melakukan hal seperti menerbangkan pesawat terbang," katanya.

Menurut seorang pejabat Angkatan Udara Pakistan, menjadi seorang pilot perempuan di kesatuan bukanlah hal mudah. Persoalan yang kerap menjadi ganjalan bagi para pilot perempuan mendapatkan izin tempur adalah, faktor dominasi pria, dan persetujuan pihak keluarga.


Sumber : Tribun

No comments:

Post a Comment