Tuesday 17 March 2015

Beraninya Myanmar serbu China yang 50 tahun tak pernah kalah perang

Pada Sabtu (14/3) sore waktu setempat, petani tebu di pinggiran Kota Lincang, Provinsi Yunan, dikejutkan raungan jet tempur. Sepersekian detik kemudian, ledakan dahsyat menghajar perkebunan dan perumahan penduduk.

Hasilnya lima petani tewas dan delapan warga lainnya luka-luka, menurut laporan Aljazeera. Jet tempur penebar maut ini rupanya milik Angkatan Udara Myanmar.

Myanmar mengaku hanya mengincar pasukan Pemberotak etnis Kokang, mayoritas bekas anggota Partai Komunis Burma yang dulu mendapat pasokan dana dari Beijing. Belasan milisi Kokang diisukan menyusup ke wilayah China untuk menghindari serangan tentara Myanmar.

Myanmar membantah gegabah menembus perbatasan China. "Bom yang menewaskan petani juga bukan dari pesawat tempur kami," kata juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay.

Tapi data radar China menunjukkan sebaliknya. Wakil Komisi Militer Pusat China, Fa Changlong, menegaskan bahwa jet Myanmar berulang kali melewati wilayah udara negaranya.

China meradang dengan Myanmar yang menolak disalahkan. Satu skuadron jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) langsung disiagakan di Yunan.

"Myanmar harus menyadari seriusnya isu ini. Mereka harus menghukum siapapun yang bersalah, meminta maaf, dan membayar ganti rugi pada keluarga petani yang jadi korban," kata Changlong.

"Kalau tidak, maka militer kami akan mengambil aksi yang diperlukan untuk melindungi harta benda dan keamanan rakyat China," imbuh petinggi tentara itu.

Myanmar kini di ambang invasi raksasa Tiongkok. Padahal, selama ini junta militer negara yang dulu disebut Burma itu membangun hubungan baik dengan Beijing.

Tentara Myamar (disebut Tatmadaw), baru sekali mengalami kemenangan. Yakni saat mengusir tentara Taiwan pada perang selama 1949-1961. Personil aktif hingga tahun lalu sebanyak 492 ribu orang, didukung cadangan paramiliter sebanyak 72 ribu.

Dari segi ukuran alutsista, Myanmar jelas kalah segala-galanya. Jet tempur yang mereka punyai hanya 24 unit Chengdu F-7 Airguard. Tenaga penyergap udara sebatas 30 pesawat Mig-29 peninggalan Uni Soviet.

Jika China mengerahkan angkatan udaranya saja, maka kerusakan serius akan dialami Myanmar. Jet tempur terbaru Negeri Panda adalah Chengdu J-20 Generasi Ke-5, jumlahnya nyaris 290 unit. 

China juga terus memodernisasi dan memodifikasi puluhan Sukhoi Su-30.

China adalah monster politik global dibekali militer yang tidak pernah kalah selama perang setengah abad terakhir. Pada 1959, PLA berhasil

Sumber : Merdeka

No comments:

Post a Comment