Friday 16 January 2015

Tentara Turki Hilang di Perbatasan Suriah

Satu tentara Turki hilang dalam gerakan penumpasan penyelundupan di perbatasan dengan Suriah, kata tentara Senin (5/1), di tengah berita ia mungkin diculik.

Bintara Ozgur Ors hilang pada Kamis setelah menyeberangi perbatasan ke Suriah dari propinsi Turki tenggara -Kilis- untuk menangkap sekelompok penyelundup.

 Dalam pernyataan, yang dikutip media Turki, seperti dinukil AFP, tentara memastikan Ors hilang, tapi menyatakan belim ada berita tentang nasibnya.

"Penyelidikan menyeluruh sedang berlangsung, tapi gerakan lintas-perbatasan tidak dilakukan," katanya, dengan menambahkan bahwa badan sandi Turki MIT juga bergabung dengan upaya tersebut.

Dugaan di media pada Senin menyatakan tentara itu mungkin diculik kelompok Negara Islam (IS), yang sudah merebut sejumlah bagian Irak dan Suriah, atau kelompok keras lain.
Tentara menyatakan tidak ada keterangan bahwa tentara itu diculik IS.

Negara Islam pada Juni menculik 49 orang Turki, termasuk diplomat dan anak-anak mereka, dari konsulat Turki di kota Irak, Mosul. Sandera itu dibebaskan pada September sesudah lebih dari tiga bulan disekap.

Eropa Bersatu (UE) mesti terus berusaha bersama mitra antarbangsa, terutama Turki, mencegah pembibitan warga negara Eropa oleh Negara Islam, kata pejabat tinggi persekutuan itu pada Desember.

"Kami membahas masalah itu dengan tujuan bekerja sama baik dengan strategi menghentikan arus petempur asing," kata Federica Mogherini, Wakil Senior UE urusan Kebijakan Keamanan dan Luar Negeri, dalam taklimat bersama dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Federica Mogherini, Komisaris bagi Perundingan Perluasan dan Kebijakan Bertetangga Eropa Johannes Hahn dan Komisaris Urusan Bantuan Kemanusiaan dan Penanganan Krisis Christos Stylianides melakukan kunjungan dua-hari ke Turki.

Ada perkembangan bagus dalam berbagi keterangan sandi dengan Turki, kata Federica Mogherini, sebagaimana diberitakan Xinhua. Wanita pejabat itu menyatakan perkara tersebut tak sepenuhnya masalah keamanan.

Sebagai bagian dari upaya pencegahan petempur asing bergabung dalam IS di Suriah, Federica Mogherini mengatakan mereka mesti melancarkan kegiatan budaya secara bersama, terutama pada masyarakat Muslim dan memberi pesan secara benar. 

Sumber : Skalanews

No comments:

Post a Comment