Sunday 2 February 2014

Amerika Kembali Ancam Suriah dengan Serangan Militer

Menteri Luar Negeri AS John Kerry memperingatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad bahwa ia bisa menghadapi konsekuensi runyam karena gagal untuk hidup sesuai dengan perjanjian internasional dengan menghapus cadangan senjata kimianya.
Kerry mengatakan kepada wartawan menjelang pembicaraan di Berlin dengan Kanselir Angela Merkel bahwa kerja Damaskus tidak sesuai dengan jadwal yang disepakati AS-Rusia untuk pengiriman keluar gudang senjata.

"Kita sekarang tahu bahwa rezim Assad tidak bergerak secepat seperti yang dijanjikan untuk memindahkan senjata kimia dari Suriah," katanya .

"Saya ingin mengingatkan Bashar al-Assad bahwa perjanjian yang dicapai di New York dengan Dewan Keamanan PBB menjelaskan bahwa jika ada masalah ketidakpatuhan, mereka akan dirujuk ke Dewan Keamanan," tegasnya.

Amerika Serikat dan Rusia menyetujui kesepakatan September lalu untuk menghilangkan senjata kimia Suriah. Kesepakatan itu mencakup komitmen untuk menerapkan langkah-langkah di bawah Bab 7 dalam Dewan Keamanan PBB," imbuhnya mengacu pada sebuah artikel PBB yang menetapkan sanksi yang mungkin termasuk ancaman kekuatan militer.

Kesepakatan itu ditengahi sebagai cara untuk mencegah serangan rudal AS pada Suriah. Kerry mengatakan Suriah harus menghormati hukum dan kewajiban internasional yang telah dibuat.

"Harapan kami adalah bahwa Suriah akan bergerak cepat untuk memenuhi kewajibannya," kata Kerry. Ia mengatakan perang saudara di negara itu mendestabilisasi seluruh wilayah.

"Dunia sedang menyaksikan bencana kemanusiaan berlangsung di depan mata kita setiap hari," katanya.


Sumber : Jaringnews

No comments:

Post a Comment