Seorang Spetsnaz atau pasukan khusus Rusia yang tewas dengan aksi ala Rambo saat dikepung militan ISIS di Palmyra, Suriah, dianggap pahlawan.
Perwira Spetsnaz itu minta agar dirinya dibunuh dengan serangan udara agar para miltian ISIS yang mengepungnya ikut tewas.
Militer Rusia mengakui ada pasukan rahasianya yang tewas di Palmyra, namun menolak mengungkap identitas dan tanggal kematiannya. Kota Palmyra, dilaporkan telah rebut pasukan Suriah dari pendudukan ISIS setelah dibantu serangan militer Rusia.
Rusia tidak pernah bersedia mengkonfirmasi pengerahan pasukan elite Spetsnaz di Suriah. Namun, banyak laporan mengungkap keberadaan “pasukan siluman” Kremlin itu. Spetsnaz pernah disebut menjalankan misi khusus di Suriah untuk menyelamatkan Presiden Bashar Al-Assad, jika diktator Suriah itu dalam kondisi terancam.
“Seorang perwira pasukan operasi khusus Rusia tewas di dekat Palmyra ketika melaksanakan tugas khusus untuk mengarahkan serangan udara Rusia pada target kelompok Islamic State (ISIS),” bunyi pernyataan militer Rusia melalui seorang juru bicara, seperti dikutip IB Times, Sabtu (26/3/2016).
”Petugas sedang melakukan tugas tempur di daerah Palmyra selama seminggu, untuk mengidentifikasi target penting ISIS, dan dia melewati tepat koordinat untuk serangan pesawat Rusia. Petugas meninggal sebagai pahlawan, dia ‘menarik api’ ke dirinya sendiri setelah dikepung oleh teroris,” lanjut pernyataan itu.
Kota Palmyra merupakan warisan budaya dunia yang diakui Unesco. Situs dengan bangunan khas Yunani-Romawi berumur ribuan tahun itu sebagian sudah dihancurkan ISIS.
Beberapa kuil di monument kuno itu diledakkan ISIS karena dianggap sebagai situs “penghujatan agama”. ISIS juga pernah menjadikan panggung amfiteater Romawi di Palmyra sebagai lokasi eksekusi sandera.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment