Seorang
petinggi militer Rusia, Andrei Kartapolov mengatakan, pihaknya telah
melakukan lebih dari 60 penerbangan dan menghancurkan lebih dari 50
fasilitas infrastruktur milik ISIS di Suriah
"Angkatan Udara Rusia telah menghancurkan pondasi dasar kekuatan ISIS dan secara signifikan telah mengurangi potensi memerangi kelompok pemberontak selama tiga operasi militer," kata Kartapolov, seperti dikutip dari laman Sputnik, Sabtu (3/10/2015).
Menurut Kartapolov, anggota ISIS telah meninggalkan posisi mereka di Suriah. Sekitar 600 tentara asing bayaran bahkan mencoba untuk kembali ke Eropa setelah Rusia melancarkan serangan udara.
Ia juga mengungkapkan, Amerika Serikat telah diberitahu Kementerian Pertahanan Rusia bahwa hanya ada kelompok teroris di daerah operasi udara Rusia terhadap ISIS. "Amerika telah memberitahu kami, tidak ada seorang pun diwilayah itu kecuali teroris," kata Kartapolov.
Rusia resmi meluncukan operasi udara di Suriah beberapa waktu lalu menyusul permintaan Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Suriah telah dilanda perang saudara sejak 2011, dimana pasukan pemerintah memerangi sejumlah pasukan oposisi serta organisasi militan Islam radikal, termasuk ISIS.
Sumber : Sindo
"Angkatan Udara Rusia telah menghancurkan pondasi dasar kekuatan ISIS dan secara signifikan telah mengurangi potensi memerangi kelompok pemberontak selama tiga operasi militer," kata Kartapolov, seperti dikutip dari laman Sputnik, Sabtu (3/10/2015).
Menurut Kartapolov, anggota ISIS telah meninggalkan posisi mereka di Suriah. Sekitar 600 tentara asing bayaran bahkan mencoba untuk kembali ke Eropa setelah Rusia melancarkan serangan udara.
Ia juga mengungkapkan, Amerika Serikat telah diberitahu Kementerian Pertahanan Rusia bahwa hanya ada kelompok teroris di daerah operasi udara Rusia terhadap ISIS. "Amerika telah memberitahu kami, tidak ada seorang pun diwilayah itu kecuali teroris," kata Kartapolov.
Rusia resmi meluncukan operasi udara di Suriah beberapa waktu lalu menyusul permintaan Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Suriah telah dilanda perang saudara sejak 2011, dimana pasukan pemerintah memerangi sejumlah pasukan oposisi serta organisasi militan Islam radikal, termasuk ISIS.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment