Tiga
kapal selam bertenanga nuklir terbaru milik Angkatan Laut Amerika
Serikat (AS) tidak beroperasi setelah ngadat. Kapal-kapal selam AS itu
mengalami masalah karena mengalami perbaikan secara ilegal yang
dilakukan sebuah kontraktor.
Pihak Komando Sistem Angkatan Laut AS mengatakan, ketiga kapal selam bertenaga nuklir yang bermasalah itu adalah USS Minnesota, USS North Dakota dan USS John Warner. Ketika kapal itu sedang diperiksa setelah menjalani pengelasan “tanpa dokumen” atau ilegal yang dilakukan kontraktor General Dynamics Electric Boat.
”Sebagai bagian dari investigasi yang sedang berlangsung ke masalah kualitas dengan pemasok, General Dynamics Electric Boat (GDEB) menentukan bahwa tiga siku pipa uap yang disediakan oleh nuflo, sebuah perusahaan Jacksonville, yang berbasis di Florida,
diperlukan pengujian tambahan dan perbaikan karena tidak sah dan tidak terdokumentasi dalam perbaikan las,” tulis Defense News mengutip juru bicara Komando Sistem Angkatan Laut AS, Rory O'Connor.
Operasi kapal-kapal selam itu dibatasi selama pemeriksaan berlangsung. Masalah itu memicu keprihatinan, karena perbaikan secara tidak sah telah terjadi di bagian penting sebuah kapal selam.
Bagian penting yang bermasalah, yakni siku terkait dengan fungsi secara keseluruhan dari kerja kapal selam karena jadi penyokong pipa pengambil uap reaktor nuklir.
”GDEB bersama dengan Huntington Ingalls Industries-Newport News Shipbuilding (HII-NNS) yang melakukan pemeriksaan tambahan terikat untuk masalah ini," kata O'Connor, yang dilansir Russia Today, Jumat (7/8/2015).
Sumber : Sindo
Pihak Komando Sistem Angkatan Laut AS mengatakan, ketiga kapal selam bertenaga nuklir yang bermasalah itu adalah USS Minnesota, USS North Dakota dan USS John Warner. Ketika kapal itu sedang diperiksa setelah menjalani pengelasan “tanpa dokumen” atau ilegal yang dilakukan kontraktor General Dynamics Electric Boat.
”Sebagai bagian dari investigasi yang sedang berlangsung ke masalah kualitas dengan pemasok, General Dynamics Electric Boat (GDEB) menentukan bahwa tiga siku pipa uap yang disediakan oleh nuflo, sebuah perusahaan Jacksonville, yang berbasis di Florida,
diperlukan pengujian tambahan dan perbaikan karena tidak sah dan tidak terdokumentasi dalam perbaikan las,” tulis Defense News mengutip juru bicara Komando Sistem Angkatan Laut AS, Rory O'Connor.
Operasi kapal-kapal selam itu dibatasi selama pemeriksaan berlangsung. Masalah itu memicu keprihatinan, karena perbaikan secara tidak sah telah terjadi di bagian penting sebuah kapal selam.
Bagian penting yang bermasalah, yakni siku terkait dengan fungsi secara keseluruhan dari kerja kapal selam karena jadi penyokong pipa pengambil uap reaktor nuklir.
”GDEB bersama dengan Huntington Ingalls Industries-Newport News Shipbuilding (HII-NNS) yang melakukan pemeriksaan tambahan terikat untuk masalah ini," kata O'Connor, yang dilansir Russia Today, Jumat (7/8/2015).
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment