Media Italia Il Giornale yang mengutip laporan Pusat
Analisis Strategis dan Anggaran Amerika Serikat (AS) (CSBA), mengatakan
bahwa Angkatan Udara AS bukanlah tandingan Rusia.
Menurut Il Giornale, Angkatan Udara AS tidak mungkin bisa menembus sistem pertahanan udara Rusia karena minimnya investasi dalam pengembangan rudal jarak jauhnya.
“Dalam hal ketika terjadi perang antara Rusia dan AS, senjata AS akan tidak akan dapat menghancurkan Negeri Beruang Merah, apalagi untuk menghancurkan Moskow dari jarak yang terbilang aman,” demikian laporan Il Giornale, seperti dilansir Sputnik, Rabu (8/7/2015).
Dalam laporan yang dirilis CSBA, sebanyak 96 persen rudal yang dimiliki dan dikembangkan oleh AS memiliki jarak tembak yang terbilang pendek. Rudal-rudal tersebut hanya bisa mencapai jarak maksimal 80 kilometer.
“Dengan kata lain, kekuatan udara kami hanya siap untuk menghadapi negara-negara dunia ketiga seperti Irak, di mana Angkatan Udara AS tidak akan menemui hambatan dan tidak harus berusaha keras menembus pertahanan udara musuh atau terlibat pertempuran pesawat musuh,” demikian pernyataan CSBA dalam laporannya.
“Itu berarti, jika kami berperang dengan Rusia, akan membuat kami kehilangan superioritas kami di udara,” lanjut laporan tersebut.
Menurut laporan itu, selain Rusia, AS jua tidak mungkin melakukan serangan jarak jauh bila berperang dengan Iran atau China. Walaupun tidak sekuat Rusia, namun kedua negara itu memiliki kekuatan militer yang cukup besar dan kuat yang berpotensi merepotkan Angkatan Udara AS.
“Rusia dan China adalah cerita yang berbeda. Keduanya telah sangat maju dalam pengembangan dan pembuatan sistem pertahanan udara, yang berarti pesawat AS tidak akan bisa mendekati musuh dengan mudah,” lanjut laporan itu.
Sumber: Okezone
Menurut Il Giornale, Angkatan Udara AS tidak mungkin bisa menembus sistem pertahanan udara Rusia karena minimnya investasi dalam pengembangan rudal jarak jauhnya.
“Dalam hal ketika terjadi perang antara Rusia dan AS, senjata AS akan tidak akan dapat menghancurkan Negeri Beruang Merah, apalagi untuk menghancurkan Moskow dari jarak yang terbilang aman,” demikian laporan Il Giornale, seperti dilansir Sputnik, Rabu (8/7/2015).
Dalam laporan yang dirilis CSBA, sebanyak 96 persen rudal yang dimiliki dan dikembangkan oleh AS memiliki jarak tembak yang terbilang pendek. Rudal-rudal tersebut hanya bisa mencapai jarak maksimal 80 kilometer.
“Dengan kata lain, kekuatan udara kami hanya siap untuk menghadapi negara-negara dunia ketiga seperti Irak, di mana Angkatan Udara AS tidak akan menemui hambatan dan tidak harus berusaha keras menembus pertahanan udara musuh atau terlibat pertempuran pesawat musuh,” demikian pernyataan CSBA dalam laporannya.
“Itu berarti, jika kami berperang dengan Rusia, akan membuat kami kehilangan superioritas kami di udara,” lanjut laporan tersebut.
Menurut laporan itu, selain Rusia, AS jua tidak mungkin melakukan serangan jarak jauh bila berperang dengan Iran atau China. Walaupun tidak sekuat Rusia, namun kedua negara itu memiliki kekuatan militer yang cukup besar dan kuat yang berpotensi merepotkan Angkatan Udara AS.
“Rusia dan China adalah cerita yang berbeda. Keduanya telah sangat maju dalam pengembangan dan pembuatan sistem pertahanan udara, yang berarti pesawat AS tidak akan bisa mendekati musuh dengan mudah,” lanjut laporan itu.
Sumber: Okezone
No comments:
Post a Comment