Tuesday, 26 May 2015

Tegang dengan China, AS Ajak Jepang & Australia Latihan Perang

Amerika Serikat (AS) mengajak Jepang dan Australia untuk latihan perang gabungan awal Juli nanti. AS mengajak dua sekutunya untuk bermanuver setelah terlibat ketegangan dengan China di Laut China Selatan.

Dalam latihan perang gabungan nanti, Jepang menyiapkan 40 perwira dan tentara. Sedangkan AS dan Australia akan mengerahkan sekitar 30 ribu tentara.

Ahli mengatakan, langkah itu menunjukkan bagaimana Washington ingin mendorong kerjasama dengan para sekutunya di kawasan Asia. Latihan perang yang akan digelar di wilayah Australia meliputi operasi maritim, pendaratan amfibi, adu taktik khusus dari setiap pasukan.

”Saya pikir AS sedang mencoba untuk mendorong sekutunya untuk berbuat lebih banyak,” kata Euan Graham, Direktur Program Keamanan Internasional di Lowy Institute di Sydney, Selasa (26/5/2015).

”Ada simetri yang jelas antara Jepang sebagai sekutu Pasifik Barat dan Australia sebagai sekutu selatan,” lanjut Graham, seperti dilansir Reuters.

Ketiga negara itu sudah khawatir bahwa kebebasan bernavigasi di laut dan udara di Laut China Selatan terancam setelah China membangun tujuh pulau buatan di kepulauan Spratly, kawasan Laut China Selatan yang disengketakan banyak negara.

China mengklaim hampir 90 persen kawasan Laut China Selatan. Namun, Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei juga ikut mengklaim.

Menurut situs Angkatan Pertahanan Australia, menjelang latihan perang gabungan Jepang dan AS akan menempatkan 500 tentaranya di Selandia Baru.

Menteri Pertahanan Jepang, Jenderal Nakatani menolak bahwa latihan perang gabungan tiga negara ini ditujukan terhadap China. Dia menegaskan, latihan perang ini untuk meningkatkan kerjasama militer dengan AS dan Australia.

Sumber : Sindo

No comments:

Post a Comment