Korea Selatan dapat meluncurkan roket terbaru mereka untuk menyerang kapal Korea Utara pada 2016 mendatang.
Seperti dilansir kantor berita Korsel, Yonhap, pada Minggu (26/4), roket tersebut sudah dirakit sejak 2012 lalu. Roket tersebut dipersenjatai dengan detektor infra merah dan dapat mendeteksi beberapa target sekaligus.
"Ini adalah alat kunci yang dapat menyerang target yang bergerak di air dengan kecepatan tinggi," ujar salah satu pejabat militer yang enggan diungkap identitasnya seperti dikutip Yonhap.
Roket tersebut dikabarkan dapat meluncur hingga delapan kilometer dan secara spesifik dirancang memang untuk menyerang kapal pendaratan Korut.
Korut sendiri dikabarkan telah membangun pangkalan kapal pendaratan tidak jauh dari perbatasan laut dengan Korsel pada 2012. Sejak saat itu, Korut telah meningkatkan pengeboran dengan kapal tersebut.
Korsel dan Korut masih terus berada dalam suasana perang sejak medio 1950-an. Dialog antara Korsel dan Korut menemui jalan buntu ketika pada 2010 lalu terjadi saling tuduh.
Kala itu, kapal angkatan laut Korsel ditenggelamkan, namun Pyongyang membantah tuduhan menjadi dalang dari kejadian itu. Korsel juga menyalahkan Korut atas pengeboman sebuah pulau di wilayahnya.
Pertemuan pertama antara kedua pemimpin negara akhirnya terjadi pada 2000. Setelah saat itu, hubungan antara kedua negara semakin hangat hingga akhirnya pertemuan kedua terjadi pada 2007.
Namun, hubungan mulai renggang ketika posisi presiden Korsel diisi oleh perwakilan partai konservatif pada 2008.
Sumber ; CNN
Seperti dilansir kantor berita Korsel, Yonhap, pada Minggu (26/4), roket tersebut sudah dirakit sejak 2012 lalu. Roket tersebut dipersenjatai dengan detektor infra merah dan dapat mendeteksi beberapa target sekaligus.
"Ini adalah alat kunci yang dapat menyerang target yang bergerak di air dengan kecepatan tinggi," ujar salah satu pejabat militer yang enggan diungkap identitasnya seperti dikutip Yonhap.
Roket tersebut dikabarkan dapat meluncur hingga delapan kilometer dan secara spesifik dirancang memang untuk menyerang kapal pendaratan Korut.
Korut sendiri dikabarkan telah membangun pangkalan kapal pendaratan tidak jauh dari perbatasan laut dengan Korsel pada 2012. Sejak saat itu, Korut telah meningkatkan pengeboran dengan kapal tersebut.
Korsel dan Korut masih terus berada dalam suasana perang sejak medio 1950-an. Dialog antara Korsel dan Korut menemui jalan buntu ketika pada 2010 lalu terjadi saling tuduh.
Kala itu, kapal angkatan laut Korsel ditenggelamkan, namun Pyongyang membantah tuduhan menjadi dalang dari kejadian itu. Korsel juga menyalahkan Korut atas pengeboman sebuah pulau di wilayahnya.
Pertemuan pertama antara kedua pemimpin negara akhirnya terjadi pada 2000. Setelah saat itu, hubungan antara kedua negara semakin hangat hingga akhirnya pertemuan kedua terjadi pada 2007.
Namun, hubungan mulai renggang ketika posisi presiden Korsel diisi oleh perwakilan partai konservatif pada 2008.
Sumber ; CNN
No comments:
Post a Comment