Saat Angkatan Bersenjata Rusia menyelesaikan pelatihan enam-hari di
seluruh negeri tersebut pada Sabtu (21/3), Wakil Menteri Pertahanan
negeri itu Anatoly Antonov menekankan Moskow tak menginginkan bentrokan
dengan siapa pun.
Antonov mengatakan kepada wartawan ada laporan yang mengolok-olok pelatihan yang dilakukan oleh Rusia. Ia menyatakan Moskow hanya bertindak untuk membela diri dengan tujuan menjaga keamanan nasionalnya.
"Saya dapat memberitahu anda dengan semua tanggung-jawab hari ini bahwa kami takkan menyerang atau mengancam siapa pun," kata Antonov, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Kami tak mencari bentrokan dengan NATO. Kami ingin kerja sama kami berkembang," kata kantor berita Interfax, yang mengutip Antonov.
Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Andrei Kartapolov juga mengatakan Rusia akan terus mengadakan pelatihan mengejutkan, tapi skala dan tujuannya tak boleh membuat takut siapa pun.
"Rusia ingin kembali ke tingkat kepercayaan dan transparansi yang kami miliki bersama mitra dan tetangga kami pada waktu lalu," kata Kartapolov.
Pelatihan militer berskala besar, yang berlangsung selama hampir satu pekan, berakhir pada Sabtu pagi. Tujuan pelatihan itu ialah menguji-coba kesiapan tempur tentara Rusia dan menilai kemampuan menyesuaikan diri tentara dalam kondisi iklim yang berat.
Kartapolov menjelaskan pelatihan tersebut memperlihatkan tingginya kesiagaan Armada Utara untuk menjamin keamanan militer perbatasan Rusia di Kutub Utara.
Ia menambahkan pelatihan itu melibatkan lebih dari 80.000 prajurit dan lebih dari 10.000 jenis perangkat keras militer termasuk kapal perang, kapal selam, pesawat tempur dan helikopter.
Instruksi untuk memulai pelatihan dikeluarkan pada Senin (16/3) oleh Presiden Vladimir Putin.
Sumber : Antara
Antonov mengatakan kepada wartawan ada laporan yang mengolok-olok pelatihan yang dilakukan oleh Rusia. Ia menyatakan Moskow hanya bertindak untuk membela diri dengan tujuan menjaga keamanan nasionalnya.
"Saya dapat memberitahu anda dengan semua tanggung-jawab hari ini bahwa kami takkan menyerang atau mengancam siapa pun," kata Antonov, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Kami tak mencari bentrokan dengan NATO. Kami ingin kerja sama kami berkembang," kata kantor berita Interfax, yang mengutip Antonov.
Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Andrei Kartapolov juga mengatakan Rusia akan terus mengadakan pelatihan mengejutkan, tapi skala dan tujuannya tak boleh membuat takut siapa pun.
"Rusia ingin kembali ke tingkat kepercayaan dan transparansi yang kami miliki bersama mitra dan tetangga kami pada waktu lalu," kata Kartapolov.
Pelatihan militer berskala besar, yang berlangsung selama hampir satu pekan, berakhir pada Sabtu pagi. Tujuan pelatihan itu ialah menguji-coba kesiapan tempur tentara Rusia dan menilai kemampuan menyesuaikan diri tentara dalam kondisi iklim yang berat.
Kartapolov menjelaskan pelatihan tersebut memperlihatkan tingginya kesiagaan Armada Utara untuk menjamin keamanan militer perbatasan Rusia di Kutub Utara.
Ia menambahkan pelatihan itu melibatkan lebih dari 80.000 prajurit dan lebih dari 10.000 jenis perangkat keras militer termasuk kapal perang, kapal selam, pesawat tempur dan helikopter.
Instruksi untuk memulai pelatihan dikeluarkan pada Senin (16/3) oleh Presiden Vladimir Putin.
Sumber : Antara
No comments:
Post a Comment