Dua kapal selam
nuklir strategis generasi keempat kelas Borey Proyek 955 akan
menggantikan kapal selam nuklir Proyek 667BDR (kelas Kalmar) yang sudah
tua milik Armada Pasifik Rusia, demikian disampaikan Direktur Jendral
Biro Desain Kapal Selam Rubin Igor Vilnit, Selasa (17/3).
Penghentian penggunaan kapal selam tersebut akan dilakukan secara bertahap, demikian disampaikan Kepala Biro Desain Pusat Rubin untuk Teknik Kelautan dalam Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA-2015) di Malaysia.
“Kapal 667BDRM (Dolphin) dan 667BDR yang beroperasi di Timur Jauh sudah digunakan cukup lama. Kapal selam proyek BDR saat ini telah memasuki tahap akhir, jadi kami berencana mengirim dua kapal selam kelas Borey ke Timur Jauh tahun ini," kata Vilnit.
Namun, lanjut Vilnit, kapal selam kelas Borey Proyek 955 tak akan dibuat lagi. “Proyek 955 sudah selesai. Tiga kapal telah dibuat dan dikirim untuk Angkatan Laut Rusia. Kini, Proyek 955A akan meneruskan Proyek 955,” lanjut Vilnit.
Menurut Vilnit, proses pembuatan kontrak produksi kapal selam kelas Borey-A Proyek 955A telah selesai dan proyek tersebut akan segera direalisasikan. "Rencananya, kami akan membuat lima buah kapal selam," terangnya.
Angkatan Laut Rusia saat ini telah memiliki tiga kapal selam kelas Borey, yakni kapal Yuri Dolgoruky, Alexander Nevsky, dan Vladimir Monomakh, yang telah digunakan selama beberapa tahun. Kapal tersebut memiliki sistem persenjataan misil balistik antarbenua Bulava.
Kapal kelas Borey merupakan kapal selam state-of-the-art yang paling unggul dibanding semua kapal selam di dunia yang saat ini. Kapal selam kelas Borey akan menggantikan kapal selam nuklir dari generasi sebelumnya dan akan menjadi tulang punggung pertahanan nuklir berbasis laut milik Rusia.
Kapal selam kelas Borey memiliki panjang 170 meter dan lebar 13,5 meter, dan dapat menyelam hingga kedalaman 450 meter. Kapal tersebut memiliki lambung hidro-dinamis yang padat untuk mengurangi kebisingan dan merupakan kapal selam Rusia pertama yang menggunakan mesin penggerak pompa jet.
Kecepatan mereka saat berada di bawah air setidaknya mencapai 30 knot (56 kilometer per jam). Kapal ini juga dilengkapi ruang keselamatan yang dapat menampung hingga 107 kru kapal dalam keadaan darurat.
Sumber : RBTH
Penghentian penggunaan kapal selam tersebut akan dilakukan secara bertahap, demikian disampaikan Kepala Biro Desain Pusat Rubin untuk Teknik Kelautan dalam Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA-2015) di Malaysia.
“Kapal 667BDRM (Dolphin) dan 667BDR yang beroperasi di Timur Jauh sudah digunakan cukup lama. Kapal selam proyek BDR saat ini telah memasuki tahap akhir, jadi kami berencana mengirim dua kapal selam kelas Borey ke Timur Jauh tahun ini," kata Vilnit.
Namun, lanjut Vilnit, kapal selam kelas Borey Proyek 955 tak akan dibuat lagi. “Proyek 955 sudah selesai. Tiga kapal telah dibuat dan dikirim untuk Angkatan Laut Rusia. Kini, Proyek 955A akan meneruskan Proyek 955,” lanjut Vilnit.
Menurut Vilnit, proses pembuatan kontrak produksi kapal selam kelas Borey-A Proyek 955A telah selesai dan proyek tersebut akan segera direalisasikan. "Rencananya, kami akan membuat lima buah kapal selam," terangnya.
Angkatan Laut Rusia saat ini telah memiliki tiga kapal selam kelas Borey, yakni kapal Yuri Dolgoruky, Alexander Nevsky, dan Vladimir Monomakh, yang telah digunakan selama beberapa tahun. Kapal tersebut memiliki sistem persenjataan misil balistik antarbenua Bulava.
Kapal kelas Borey merupakan kapal selam state-of-the-art yang paling unggul dibanding semua kapal selam di dunia yang saat ini. Kapal selam kelas Borey akan menggantikan kapal selam nuklir dari generasi sebelumnya dan akan menjadi tulang punggung pertahanan nuklir berbasis laut milik Rusia.
Kapal selam kelas Borey memiliki panjang 170 meter dan lebar 13,5 meter, dan dapat menyelam hingga kedalaman 450 meter. Kapal tersebut memiliki lambung hidro-dinamis yang padat untuk mengurangi kebisingan dan merupakan kapal selam Rusia pertama yang menggunakan mesin penggerak pompa jet.
Kecepatan mereka saat berada di bawah air setidaknya mencapai 30 knot (56 kilometer per jam). Kapal ini juga dilengkapi ruang keselamatan yang dapat menampung hingga 107 kru kapal dalam keadaan darurat.
Sumber : RBTH
No comments:
Post a Comment