Bentrokan antar para pemberontak etnis di Myanmar utara menyebabkan 47
tentara pemerintah tewas dan puluhan lainnya menderita luka.
Dilaporkan media milik pemerintah Myanmar, Global New Light of Myanmar pada Jumat (13/2), pertempuran dengan pemberontak Kokang terjadi mulai Senin (9/2) di kota Laukkai, dekat perbatasan dengan Tiongkok.
"Gerilyawan Kokang sangat terampil bermanuver militer dengan menggunakan sejumlah senjata berat termasuk senapan mesin anti-pesawat," bunyi laporan yang ditulis Global New Light of Myanmar, dikutip dari CNN, Jumat (13/2).
Surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa sebanyak 73 tentara pemerintah terluka dalam bentrokan yang berlangsung sejak Senin (9/2) hingga Kamis (12/2).
Meskipun demikian, tidak terdapat laporan terkait jumlah korban di pihak pemberontak.
Bentrokan berakhir ketika pasukan pemerintah akhirnya dapat menggagalkan upaya pemberontak Kokang untuk menduduki Laukkai, pada Jumat (13/2). Situasi di kota tersebut pun sudah kembali normal.
Sementara, Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Selasa (10/2) menyatakan bahwa pertempuran di Laukkai pada pekan ini mengakibatkan beberapa warga melarikan diri ke provinsi Yunnan, Tiongkok.
"Kami berharap bahwa pihak-pihak terkait di Myanmar utara dapat menyelesaikan perbedaan mereka dan terus menegakkan perundingan damai demi mencegah peningkatan bentrokan yang dapat memengaruhi stabilitas perbatasan," Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dikutip dari CNN.
Myanmar tengah dilanda konflik akibat kelompok pemberontak etnis tengah berjuang mendapatkan wilayah otonomi yang lebih besar.
Berbagai serangan terus meletus di beberapa wilayah rawan konflik meskipun pemerintah telah berupaya mencapai kesepakatan damai dalam beberapa tahun terakhir untuk mencapai kesepakatan damai.
Sumber : CNN
Dilaporkan media milik pemerintah Myanmar, Global New Light of Myanmar pada Jumat (13/2), pertempuran dengan pemberontak Kokang terjadi mulai Senin (9/2) di kota Laukkai, dekat perbatasan dengan Tiongkok.
"Gerilyawan Kokang sangat terampil bermanuver militer dengan menggunakan sejumlah senjata berat termasuk senapan mesin anti-pesawat," bunyi laporan yang ditulis Global New Light of Myanmar, dikutip dari CNN, Jumat (13/2).
Surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa sebanyak 73 tentara pemerintah terluka dalam bentrokan yang berlangsung sejak Senin (9/2) hingga Kamis (12/2).
Meskipun demikian, tidak terdapat laporan terkait jumlah korban di pihak pemberontak.
Bentrokan berakhir ketika pasukan pemerintah akhirnya dapat menggagalkan upaya pemberontak Kokang untuk menduduki Laukkai, pada Jumat (13/2). Situasi di kota tersebut pun sudah kembali normal.
Sementara, Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Selasa (10/2) menyatakan bahwa pertempuran di Laukkai pada pekan ini mengakibatkan beberapa warga melarikan diri ke provinsi Yunnan, Tiongkok.
"Kami berharap bahwa pihak-pihak terkait di Myanmar utara dapat menyelesaikan perbedaan mereka dan terus menegakkan perundingan damai demi mencegah peningkatan bentrokan yang dapat memengaruhi stabilitas perbatasan," Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dikutip dari CNN.
Myanmar tengah dilanda konflik akibat kelompok pemberontak etnis tengah berjuang mendapatkan wilayah otonomi yang lebih besar.
Berbagai serangan terus meletus di beberapa wilayah rawan konflik meskipun pemerintah telah berupaya mencapai kesepakatan damai dalam beberapa tahun terakhir untuk mencapai kesepakatan damai.
Sumber : CNN
No comments:
Post a Comment