China melakukan reklamasi pulau di Laut
China Selatan yang disengketakan. Tindakan China ini dianggap menjadi
ancaman bagi semua negara ASEAN.
Komentar itu disampaikan Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario, Kamis (22/1/2015). Tindakan China yang mereklamasi kawasan kepulauan Spratly, kata dia, akan membuat negara itu bebas melakukan menavigasi perairan Laut China Selatan yang jadi jalur utama perdagangan dunia.
”Saya akan menekankan kembali hal ini dan mengundang perhatian dari negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), karena ini merupakan ancaman bagi kita semua,” kata del Rosario kepada wartawan, seperti dikutip AFP.
Tahun lalu, Manila menuduh Beijing melakukan reklamasi di pulau Cuarteron, Johnson, Johnson Selatan dan Gaven yang merupakan bagian dari kepulauan Spratly, yang oleh China dinamakan kepulauan Nansha.
China sendiri mengklaim hampir semua kawasan Laut China Selatan. Namun klaim itu ditentang negara-negara anggota ASEAN seperti Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Beijing berkali-kali menolak protes Manila atas reklamasi pulau di kawasan sengketa itu. Pejabat militer China, Jenderal Luo Yuan membela tindakan negaranya.
Sumber : Sindo
Komentar itu disampaikan Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario, Kamis (22/1/2015). Tindakan China yang mereklamasi kawasan kepulauan Spratly, kata dia, akan membuat negara itu bebas melakukan menavigasi perairan Laut China Selatan yang jadi jalur utama perdagangan dunia.
”Saya akan menekankan kembali hal ini dan mengundang perhatian dari negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), karena ini merupakan ancaman bagi kita semua,” kata del Rosario kepada wartawan, seperti dikutip AFP.
Tahun lalu, Manila menuduh Beijing melakukan reklamasi di pulau Cuarteron, Johnson, Johnson Selatan dan Gaven yang merupakan bagian dari kepulauan Spratly, yang oleh China dinamakan kepulauan Nansha.
China sendiri mengklaim hampir semua kawasan Laut China Selatan. Namun klaim itu ditentang negara-negara anggota ASEAN seperti Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Beijing berkali-kali menolak protes Manila atas reklamasi pulau di kawasan sengketa itu. Pejabat militer China, Jenderal Luo Yuan membela tindakan negaranya.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment