Wednesday, 10 December 2014

Taiwan Pesan Dua Kapal Frigate AS

Kementerian Pertahanan Taiwan berencana membeli dua kapal frigate dari Amerika Serikat dan berharap AS tidak dipengaruhi oleh keberatan Tiongkok.

Senat AS minggu lalu secara aklamasi menyetujui RUU yang mengijinkan penjualan empat frigate pemandu rudal kelas Perry ke Taiwan, meski Tiongkok mengemukakan kemarahan ketika RUU serupa diloloskan oleh DPR AS pada bulan April.

Juru Bicara Kementerian Taiwan David Lo mengatakan mereka mengalokasikan dana anggaran sebera US$176 juta untuk pembelian kedua frigate ini, tetapi tidak termasuk peningkatan kapasitas yang diperlukan, dan akan mengkaji kebutuhan sebelum mengambil keputusan soal dua kapal lain.

"Anggaran pembelian dua frigate ini sudah disetujui," ujar David Lo.

Dia menambahkan bahwa Taiwan berharap bisa menerima frigate pesanan ini secepat mungkin agar bisa dioperasikan.

Tiongkok sudah menyatakan kemarahan atas kesepakatan pembelian ini.

"Kami berharap AS tidak akan terpengaruh dengan ancaman dari Tiongkok," ujar Lo. 


Tiongkok dan Taiwan menjadi negara terpisah sejak pasukan Nasionalis yang kalah menyingkir ke pulau itu di akhir perang saudara dengan kaum komunis pada 1949.

Tiongkok tidak pernah mencabut ancaman untuk mempergunakan langkah militer untuk mengembalikan Taiwan ke bawah kekuasaannya.

Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan senjata ke Taiwan mendapat kecaman keras dari Tiongkok, tetapi tidak menyebabkan pemutusan hubungan antara Beijing dengan Washington atau Taipei.

Berdasarkan UU Hubungan Taiwan, yang diundangkan pada 1979 ketika Washington memusut hubungan diplomatik resmi dengan pulau itu untuk mengakui Republik Rakyat TIongkok di Beijing, AS wajib membantu Taiwan jika diserang.

Ketika Taiwan dan Tiongkok menandatangani serangakaian kesepakatan perdagangan dan ekonomi pda 2008, kecurigaan di bidang politik dan militer masih terus mengcengkram, terutama di Taiwan yang terus khawatir dengan niat Tiongkok sebenarnya.

Modernisasi militer Tiongkok membuat negara ini semakin aktif dalam perselisihan wilayah laut di kawasan.  


Sumber : CNN

No comments:

Post a Comment