Kepolisian dan
tentara Papua Niugini membentuk tim gabungan untuk menyelidiki insiden
baku tembak antara kedua belah pihak yang menyebabkan empat orang
dirawat di rumah sakit karena luka-luka.
Beberapa toko di kawasan tempat konfrontasi terjadi masih menutup bisnis mereka dan ada laporan terjadinya penjarahan setelah insiden baku tembak tersebut.
"Setelah insiden semalam, yang berawal dari pertengkaran antara para tentara dan polisi yang mabuk, perwira senior dari kedua belah pihak sekarang membentuk tim bersama untuk melakukan penyelidikan," kata Wakil Kepala Kepolisian Papua Niugini, Commissioner Jim Andrews, Senin (8/12/2014).
"Saya menyerukan kepada semua anggota kepolisian untuk tidak melakukan tindakan provokasi atau melakukan tindakan kekerasan lebih lanjut terhadap Pasukan Pertahanan Papua Niugini (PNGDF)," tambah Andrews.
Keributan dimulai Sabtu (6/12/2014) dini hari di kawasan Boroko, di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby. Polisi mengatakan beberapa tentara yang mabuk kemudian melakukan keributan di depan sebuah kelab malam.
Polisi kemudian menahan beberapa orang tentara di kantor polisi di Boroko. Tidak berapa lama kemudian, sekelompok tentara lainnya mendatangi kantor polisi dan membebaskan tiga tentara dari tahanan.
"Polisi dan tentara kemudian terlibat dalam baku tembak, dan terjadi beberapa penembakan," kata Andrews.
Empat orang tentara dibawa ke rumah sakit dengan luka tembakan. Pada akhir pekan, polisi dan tentara kemudian membuat pos penjagaan darurat di kawasan masing-masing.
Polisi sekarang mengatakan situasi sudah terkendali dan perwira senior dari militer dan polisi mengadakan jumpa pers bersama hari Sabtu.
"Kami tidak mau berspekulasi terlebih dahulu," kata Kolonel Vagi Oala, pejabat sementara Kepala Staf Angkatan Bersenjata Papua Niugini.
"Tindakan disiplin akan diberlakukan terhadap anggota dari dua kesatuan ini yang melanggar hukum," kata Komisioner Andrews.
Terdapat sekitar 70 anggota Polisi Federal Australia (AFP) yang ditempatkan di Papua Niugini guna memberikan bantuan pelatihan, tetapi mereka tidak terlibat dalam insiden tersebut.
Sumber : Kompas
Beberapa toko di kawasan tempat konfrontasi terjadi masih menutup bisnis mereka dan ada laporan terjadinya penjarahan setelah insiden baku tembak tersebut.
"Setelah insiden semalam, yang berawal dari pertengkaran antara para tentara dan polisi yang mabuk, perwira senior dari kedua belah pihak sekarang membentuk tim bersama untuk melakukan penyelidikan," kata Wakil Kepala Kepolisian Papua Niugini, Commissioner Jim Andrews, Senin (8/12/2014).
"Saya menyerukan kepada semua anggota kepolisian untuk tidak melakukan tindakan provokasi atau melakukan tindakan kekerasan lebih lanjut terhadap Pasukan Pertahanan Papua Niugini (PNGDF)," tambah Andrews.
Keributan dimulai Sabtu (6/12/2014) dini hari di kawasan Boroko, di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby. Polisi mengatakan beberapa tentara yang mabuk kemudian melakukan keributan di depan sebuah kelab malam.
Polisi kemudian menahan beberapa orang tentara di kantor polisi di Boroko. Tidak berapa lama kemudian, sekelompok tentara lainnya mendatangi kantor polisi dan membebaskan tiga tentara dari tahanan.
"Polisi dan tentara kemudian terlibat dalam baku tembak, dan terjadi beberapa penembakan," kata Andrews.
Empat orang tentara dibawa ke rumah sakit dengan luka tembakan. Pada akhir pekan, polisi dan tentara kemudian membuat pos penjagaan darurat di kawasan masing-masing.
Polisi sekarang mengatakan situasi sudah terkendali dan perwira senior dari militer dan polisi mengadakan jumpa pers bersama hari Sabtu.
"Kami tidak mau berspekulasi terlebih dahulu," kata Kolonel Vagi Oala, pejabat sementara Kepala Staf Angkatan Bersenjata Papua Niugini.
"Tindakan disiplin akan diberlakukan terhadap anggota dari dua kesatuan ini yang melanggar hukum," kata Komisioner Andrews.
Terdapat sekitar 70 anggota Polisi Federal Australia (AFP) yang ditempatkan di Papua Niugini guna memberikan bantuan pelatihan, tetapi mereka tidak terlibat dalam insiden tersebut.
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment