Pemerintah AS bersiap menambah jumlah kontraktor swasta di Irak sebagai
bagian rencana Presiden Barack Obama mengalahkan militan ISIS yang
mengancam pemerintah Baghdad.
"Sudah pasti akan ada sejumlah kontraktor yang dikerahkan untuk dukungan tambahan," ujar seorang pejabat senior Amerika Serikat yang menolak disebutkan namanya.
Jumlah kontraktor yang akan dikerahkan di Irak - diluar sekitar 1.800 kontraktor yang kini bekerja di Irak mewakili Departemen Luar Negeri AS - akan tergantung pada seberapa luas lokasi yang dicakup tentara AS yang menjadi penasehat pasukan keamanan Irak, dan sejauh mana mereka dari fasilitas diplomatik AS.
Namun, persiapan menambah kontraktor ini menggarisbawahi komitmen Obama terhadap Irak yang semkin tinggi.
Kontraktor swasta yang mengerjakan tugas yang sebelumnya ditangani oleh militer sendiri biasanya dikerahkan ke medan perang yang melibatkan tentara dan diplomat AS.
Kontraktor ini bertugas dari kemanan hingga perbaikan kendaraan serta layanan makanan.
Setelah ISIS merebut sejumlah besar wilayah Irak dan kota Mosul pada Juni, Obama memerintahkan tentara AS untuk kembali ke negara itu.
Bulan lalu, dia mengijinkan penambahan tentara hingga dua kali lipat, sekitar 3.100 orang, tetapi tidak berniat meningkatkan tugas mereka ke medan pertempuran.
Saat ini terdapat 1,700 tentara AS di Irak dan Menteri Pertahanan Chuck Hagel minggu lalu memerintahkan pengerahan 1.300 tentara tambahan.
Ketergantungan militer AS pada warga sipil terlihat ketika Hagel berkunjung ke Baghdad, saat dia dan rombongan diterbangkan di atas ibukota Baghdad dengan mengendarai helikopter yang dioperasikan oleh kontraktor Departemen Luar Negeri.
Pejabat senior AS mengatakan masalah yang muncul adalah ketika tentara
AS berdatangan ke Irak, jumlah kontraktor Deplu AS ini tidak lagi cukup
dalam mendukung kebutuhan tentara dan diplomat.
Juru bicara Deplu AS mengatakan bahwa setelah berkurang pada akhir 2011, jumlah kontraktor itu di Irak meningkat sedikit, kurang dari lima persen, sejak Juni.
Kontroversial
Sebagai contoh, pada Juli Deplu AS meningkatkan jumlah personel yang bertugas melindungi konsulat negara itu di Erbil yang diancam oleh serangan ISIS, dari 39 menjadi 57 orang.
Tim ini disewas dari Triple Canopi, bagian dari konglomerat Constellis Group, yang merupakan kontraktor keamanan terbesar Deplu AS.
Kehadiran para kontraktor di Irak, terutama perusahaan keamanan swasta, menjadi kontroversi sejak terjadi serangkaian insiden kekerasan ketika AS menduduki negara itu, dan mencapai puncaknya ketika 14 orang warga Irak tak bersenjata tewas di tangan pegawai perusahaan keamanan Blackwater pada 2007.
Pada Oktober lalu, tiga bekas pegawai itu dinyatakan bersalah dalam dakwaan pembunuhan tak berencana dan satu orang lagi dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan, yang menyebabkan reformasi dalam penanganan kontraktor oleh pemerintah AS.
Seorang pejabat AS lainnya mengatakan tentara Irak tidak mempergunakan kontraktor swasta untuk membantu mereka menjalankan tugas keamanan.
Kini semua kontraktor pemerintah AS yang ada di Irak bekerja di bawah Departemen Luar Negeri.
Penarikan tentara AS dari Irak pada 2011 mengharuskan departemen ini memperkerjakan sejumlah kecil kontraktor untuk membantu melindungi fasilitas-fasilitas diplomatik, dan layanan lain seperti makanan dan logistik.
Jumlah kontraktor swasta untuk Pentagon, yang pada akhir 2008 mencapai
163 ribu, hampir menyamai jumlah tentara AS di Irak saat itu, berkurang
tajam setelah penarikan militer AS.
Juru bicara Pentagon Mark Wright mengatakan saat ini hanya sedikit kontraktor yang ada di Irak dan mereka bertanggungjawab kepada Deplu.
Pada akhir 2013 Pentagon masih menyewas enam ribu kontraktor di Irak yang sebagian besar mendukung penjualan senjata AS ke pemerintah Baghdad.
Namun ada pertanda trend ini akan berbalik. Pada Agustus Pentagon menyebarkan pengumuman terbuka bahwa badan ini mencari bantuan dari perusahaan swasta untuk membantu Departemen Pertahanan dan Badan Kontra Terorisme Irak.
Iklan ini tampaknya merupakan persiapan jika komandan militer perlu meningkatkan jumlah kontraktor di Irak.
Pengumuman tersebut tidak menyebutkan secara pasti jumlah kontraktor atau imbalan yang akan dibayar untuk layanan tersebut.
Sumber : CNN
"Sudah pasti akan ada sejumlah kontraktor yang dikerahkan untuk dukungan tambahan," ujar seorang pejabat senior Amerika Serikat yang menolak disebutkan namanya.
Jumlah kontraktor yang akan dikerahkan di Irak - diluar sekitar 1.800 kontraktor yang kini bekerja di Irak mewakili Departemen Luar Negeri AS - akan tergantung pada seberapa luas lokasi yang dicakup tentara AS yang menjadi penasehat pasukan keamanan Irak, dan sejauh mana mereka dari fasilitas diplomatik AS.
Namun, persiapan menambah kontraktor ini menggarisbawahi komitmen Obama terhadap Irak yang semkin tinggi.
Kontraktor swasta yang mengerjakan tugas yang sebelumnya ditangani oleh militer sendiri biasanya dikerahkan ke medan perang yang melibatkan tentara dan diplomat AS.
Kontraktor ini bertugas dari kemanan hingga perbaikan kendaraan serta layanan makanan.
Setelah ISIS merebut sejumlah besar wilayah Irak dan kota Mosul pada Juni, Obama memerintahkan tentara AS untuk kembali ke negara itu.
Bulan lalu, dia mengijinkan penambahan tentara hingga dua kali lipat, sekitar 3.100 orang, tetapi tidak berniat meningkatkan tugas mereka ke medan pertempuran.
Saat ini terdapat 1,700 tentara AS di Irak dan Menteri Pertahanan Chuck Hagel minggu lalu memerintahkan pengerahan 1.300 tentara tambahan.
Ketergantungan militer AS pada warga sipil terlihat ketika Hagel berkunjung ke Baghdad, saat dia dan rombongan diterbangkan di atas ibukota Baghdad dengan mengendarai helikopter yang dioperasikan oleh kontraktor Departemen Luar Negeri.
Tentara
AS kembali dikerahkan ke Irak sebagai penasehat militer negara itu
dalam memerangi kelompok militan ISIS. (Reuters/Ahmed Saad)
|
Juru bicara Deplu AS mengatakan bahwa setelah berkurang pada akhir 2011, jumlah kontraktor itu di Irak meningkat sedikit, kurang dari lima persen, sejak Juni.
Kontroversial
Sebagai contoh, pada Juli Deplu AS meningkatkan jumlah personel yang bertugas melindungi konsulat negara itu di Erbil yang diancam oleh serangan ISIS, dari 39 menjadi 57 orang.
Tim ini disewas dari Triple Canopi, bagian dari konglomerat Constellis Group, yang merupakan kontraktor keamanan terbesar Deplu AS.
Kehadiran para kontraktor di Irak, terutama perusahaan keamanan swasta, menjadi kontroversi sejak terjadi serangkaian insiden kekerasan ketika AS menduduki negara itu, dan mencapai puncaknya ketika 14 orang warga Irak tak bersenjata tewas di tangan pegawai perusahaan keamanan Blackwater pada 2007.
Pada Oktober lalu, tiga bekas pegawai itu dinyatakan bersalah dalam dakwaan pembunuhan tak berencana dan satu orang lagi dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan, yang menyebabkan reformasi dalam penanganan kontraktor oleh pemerintah AS.
Seorang pejabat AS lainnya mengatakan tentara Irak tidak mempergunakan kontraktor swasta untuk membantu mereka menjalankan tugas keamanan.
Kini semua kontraktor pemerintah AS yang ada di Irak bekerja di bawah Departemen Luar Negeri.
Penarikan tentara AS dari Irak pada 2011 mengharuskan departemen ini memperkerjakan sejumlah kecil kontraktor untuk membantu melindungi fasilitas-fasilitas diplomatik, dan layanan lain seperti makanan dan logistik.
Militer
Amerika Serikat memimpin koalisi internasional yang melakukan serangan
udara untuk hancurkan ISIS. (Reuters/Shawn Nickel)
|
Juru bicara Pentagon Mark Wright mengatakan saat ini hanya sedikit kontraktor yang ada di Irak dan mereka bertanggungjawab kepada Deplu.
Pada akhir 2013 Pentagon masih menyewas enam ribu kontraktor di Irak yang sebagian besar mendukung penjualan senjata AS ke pemerintah Baghdad.
Namun ada pertanda trend ini akan berbalik. Pada Agustus Pentagon menyebarkan pengumuman terbuka bahwa badan ini mencari bantuan dari perusahaan swasta untuk membantu Departemen Pertahanan dan Badan Kontra Terorisme Irak.
Iklan ini tampaknya merupakan persiapan jika komandan militer perlu meningkatkan jumlah kontraktor di Irak.
Pengumuman tersebut tidak menyebutkan secara pasti jumlah kontraktor atau imbalan yang akan dibayar untuk layanan tersebut.
Sumber : CNN
No comments:
Post a Comment