Pemimpin Korea Utara
Kim Jong Un kembali muncul di hadapan publik setelah sekitar lima minggu
tidak menampakkan diri. Media resmi nasional setempat melaporkan,
Selasa (14/10/2014), kemunculan Kim merupakan akhir dari berbagai
spekulasi mengenai hilangnya orang terkuat di negara tersebut.
Kim terlihat memberikan "pendidikan lapangan" di bangunan distrik Wisong Scientists Residential, seperti dilansir dari agen media Korea yang dimuat pada dini hari. Agen media tersebut tidak menjelaskan kapan kunjungan dilakukan, namun disebutkan juga bahwa Kim mengunjungi tempat lainnya pada hari yang sama.
Kegiatan berkeliling tersebut memang dikenal sebagai ciri khas Kim sebagai generasi ketiga dinasti keluarganya, hingga ia ambruk di sebuah konser, 3 September 2014 silam, yang merupakan akhir kemunculannya. Setelah berminggu-minggu lamanya, akhirnya ia muncul kembali.
Sementara itu, berbagai informasi dan analisis pun berkembang dari para ahli bahwa kejadian yang menimpa Kim dalam konser itu bukan sesuatu yang serius. Mereka meyakini bahwa desas-desus yang beredar hanyalah spekulasi.
Sebelumnya, banyak rumor yang beredar mengenai ketidakmunculan Kim. Spekulasi yang beredar antara lain bahwa Kim dikabarkan menderita asam urat, atau dikabarkan diabetes, perdarahan otak, penyakit hati, dikabarkan cedera kaki hingga harus ditangani dokter di Perancis, dikabarkan sakit mental, hingga kabar bahwa ia ketergantungan keju.
KCNA melaporkan tanpa menyebutkan kondisi kesehatan Kim. Mereka hanya menjabarkan komentar rutinnya mengenai proyek konstruksi. Spekulasi sepanjang absennya Kim muncul karena ketidakhadirannya dalam berbagai acara yang biasa dihadirinya, serta penjelasannya dalam video dokumenter resmi yang menyatakan bahwa ia sedang mengalami ketidaknyamanan.
Arsip rekaman sejak Agustus silam menunjukkan bahwa ia kelebihan berat badan dan pincang. Dalam sidang parlemen Korea Selatan, Minggu (12/10/2014), Kepala Staf Gabungan Choi Yoon-hee menyatakan bahwa apa pun masalah kesehatan Kim, hal itu tidak cukup parah untuk memengaruhi statusnya sebagai penguasa negara.
Analis menunjukkan tidak ada pertanda bahwa masalah besar akan muncul. Tidak ada pergerakan pasukan yang mencurigakan atau tanda-tanda lain dari kemungkinan munculnya kudeta.
Sumber : Kompas
Kim terlihat memberikan "pendidikan lapangan" di bangunan distrik Wisong Scientists Residential, seperti dilansir dari agen media Korea yang dimuat pada dini hari. Agen media tersebut tidak menjelaskan kapan kunjungan dilakukan, namun disebutkan juga bahwa Kim mengunjungi tempat lainnya pada hari yang sama.
Kegiatan berkeliling tersebut memang dikenal sebagai ciri khas Kim sebagai generasi ketiga dinasti keluarganya, hingga ia ambruk di sebuah konser, 3 September 2014 silam, yang merupakan akhir kemunculannya. Setelah berminggu-minggu lamanya, akhirnya ia muncul kembali.
Sementara itu, berbagai informasi dan analisis pun berkembang dari para ahli bahwa kejadian yang menimpa Kim dalam konser itu bukan sesuatu yang serius. Mereka meyakini bahwa desas-desus yang beredar hanyalah spekulasi.
Sebelumnya, banyak rumor yang beredar mengenai ketidakmunculan Kim. Spekulasi yang beredar antara lain bahwa Kim dikabarkan menderita asam urat, atau dikabarkan diabetes, perdarahan otak, penyakit hati, dikabarkan cedera kaki hingga harus ditangani dokter di Perancis, dikabarkan sakit mental, hingga kabar bahwa ia ketergantungan keju.
KCNA melaporkan tanpa menyebutkan kondisi kesehatan Kim. Mereka hanya menjabarkan komentar rutinnya mengenai proyek konstruksi. Spekulasi sepanjang absennya Kim muncul karena ketidakhadirannya dalam berbagai acara yang biasa dihadirinya, serta penjelasannya dalam video dokumenter resmi yang menyatakan bahwa ia sedang mengalami ketidaknyamanan.
Arsip rekaman sejak Agustus silam menunjukkan bahwa ia kelebihan berat badan dan pincang. Dalam sidang parlemen Korea Selatan, Minggu (12/10/2014), Kepala Staf Gabungan Choi Yoon-hee menyatakan bahwa apa pun masalah kesehatan Kim, hal itu tidak cukup parah untuk memengaruhi statusnya sebagai penguasa negara.
Analis menunjukkan tidak ada pertanda bahwa masalah besar akan muncul. Tidak ada pergerakan pasukan yang mencurigakan atau tanda-tanda lain dari kemungkinan munculnya kudeta.
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment