Pemerintah Israel murka dengan olok-olok
dari pejabat pemerintah Amerika Serikat yang menyebut Perdana Menteri
Israel (PM), Benjamin Netanyahu, pengecut.
Pejebat di kantor Netanyahu mengayakan, PM Israel akan terus membuat kebijakan untuk kepentingan keamanan warga Israel dan hak-hak historis warga Yahudi di Yerusalem.
Olok-olok pejabat AS itu dipicu sikap keras kepala Netanyahu yang menyetujui proyek 1.000 rumah bagi pemukim Yahudi di Yerusalem.
Proyek itu di wilayah Palestina yang diduduki Israel itu telah ditentang masyarakat internasional. AS menganggap kebijakan Netanyahu akan mengambat upaya perdamaian Israel dan Palestina.
Menteri Ekonomi Israel, Naftali Bennett, mengatakan, PM Israel yang diolok-olok bukan mewakili satu orang atau pribadi.”Memakinya adalah penghinaan, tidak hanya untuk dia tapi untuk jutaan warga Israel dan Yahudi di seluruh dunia,” kesalnya seperti dikutip Jerusalem Post, Rabu (29/10/2014).
”Pemimpin Suriah yang membantai 150 ribu orang tidak diberi julukan 'pengecut',” lanjut Bannet.
“Atau pemimpin Arab Saudi yang merajam perempuan dan kaum homoseksual atau pemimpin Iran yang membunuh kebebasan. Jika apa yang muncul di media itu benar, maka tampaknya pemerintah AS saat ini telah melempar Israel di bawah bus,” lanjut Bannet mengacu pada olok-olok pejabat AS terhadap Netanyahu.
Sumber : Sindo
Pejebat di kantor Netanyahu mengayakan, PM Israel akan terus membuat kebijakan untuk kepentingan keamanan warga Israel dan hak-hak historis warga Yahudi di Yerusalem.
Olok-olok pejabat AS itu dipicu sikap keras kepala Netanyahu yang menyetujui proyek 1.000 rumah bagi pemukim Yahudi di Yerusalem.
Proyek itu di wilayah Palestina yang diduduki Israel itu telah ditentang masyarakat internasional. AS menganggap kebijakan Netanyahu akan mengambat upaya perdamaian Israel dan Palestina.
Menteri Ekonomi Israel, Naftali Bennett, mengatakan, PM Israel yang diolok-olok bukan mewakili satu orang atau pribadi.”Memakinya adalah penghinaan, tidak hanya untuk dia tapi untuk jutaan warga Israel dan Yahudi di seluruh dunia,” kesalnya seperti dikutip Jerusalem Post, Rabu (29/10/2014).
”Pemimpin Suriah yang membantai 150 ribu orang tidak diberi julukan 'pengecut',” lanjut Bannet.
“Atau pemimpin Arab Saudi yang merajam perempuan dan kaum homoseksual atau pemimpin Iran yang membunuh kebebasan. Jika apa yang muncul di media itu benar, maka tampaknya pemerintah AS saat ini telah melempar Israel di bawah bus,” lanjut Bannet mengacu pada olok-olok pejabat AS terhadap Netanyahu.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment