Kurang 24 jam setelah PM Israel Benjami Netanyahu
mengindikasikan pembantaian jangka panjang di Jalur Gaza, Pentagon
mengumumkan memberi akses kepada zionis untuk memanfaatkan senjata milik
AS yang tersimpan di gudang-gudang di sekujur negeri Yahudi ini.
Laksamana John Kirby, sekretaris pers Pentagon, mengatakan senjata itu berupa granat dan mortir. Seluruhnya tersimpan di gudang penyimpanan milik AS di Israel, dan merupakan bagian program War Reserves Stock Allies-Israel (WRSA-I), atau Persediaan Perang Sekutu AS-Israel.
Sesuai kesepakatan, Israel bisa memanfaatkan senjata ini dalam situasi darurat. Namun, menurut pejabat Pentagon yang enggan disebut nama, Israel sama sekali tidak menyatakan dalam keadaan darurat ketika mengajukan permohonan menggunakan senjata cadangan ini.
Permintaan diajukan sepuluh hari lalu. Washington sama sekali berusaha menampik dengan alasan tertentu.
Menurut Kirby, senjata yang diinginkan Israel adalah granat 40 mm dan mortir kaliber 120 mm. "Kedua amunisi ini berada di gudang WARSA-I selama beberapa tahun, atau jauh sebelum krisis terjadi," ujarnya.
Kirby juga mengatakan akses ke gudang WARSA-I tidak perlu mendapat persetujuan Gedung Putih, cukup hanya Petangon. AS, masih menurut Kirby, juga berkomitmen menjaga keamanan Israel.
"Membantu Israel mengembangkan kemampuan pertahanan diri adalah demi kepentingan nasional AS," kata Kirby.
Sumber : Inilah
Laksamana John Kirby, sekretaris pers Pentagon, mengatakan senjata itu berupa granat dan mortir. Seluruhnya tersimpan di gudang penyimpanan milik AS di Israel, dan merupakan bagian program War Reserves Stock Allies-Israel (WRSA-I), atau Persediaan Perang Sekutu AS-Israel.
Sesuai kesepakatan, Israel bisa memanfaatkan senjata ini dalam situasi darurat. Namun, menurut pejabat Pentagon yang enggan disebut nama, Israel sama sekali tidak menyatakan dalam keadaan darurat ketika mengajukan permohonan menggunakan senjata cadangan ini.
Permintaan diajukan sepuluh hari lalu. Washington sama sekali berusaha menampik dengan alasan tertentu.
Menurut Kirby, senjata yang diinginkan Israel adalah granat 40 mm dan mortir kaliber 120 mm. "Kedua amunisi ini berada di gudang WARSA-I selama beberapa tahun, atau jauh sebelum krisis terjadi," ujarnya.
Kirby juga mengatakan akses ke gudang WARSA-I tidak perlu mendapat persetujuan Gedung Putih, cukup hanya Petangon. AS, masih menurut Kirby, juga berkomitmen menjaga keamanan Israel.
"Membantu Israel mengembangkan kemampuan pertahanan diri adalah demi kepentingan nasional AS," kata Kirby.
Sumber : Inilah
No comments:
Post a Comment