Setidaknya 45 mortir ditembakkan militer
Ukraina ke wilayah Rostov, Rusia. Akibat dihujani puluhan mortir itu,
pemerintah Rusia terpaksa mengevakuasi warga di sekitar Rostov.
Para penyelidik Rusia mengatakan, bahwa mereka sedang memeriksa lokasi sasaran tembakan puluhan mortir itu. Mereka menyebut mortir itu ditembakkan dari luar perbatasan Rusia atau masuk wilayah Ukraina.
”Tidak ada keraguan bahwa mereka menembak dari wilayah Ukraina, dan mencoba untuk membunuh pejabat keamanan Rusia,” kata perwakilan Komite Investigasi Rusia, Vladimir Markin, seperti dikutip Russia Today, semalam (25/7/2014).
”Ini hanya latihan yang dilakukan penembak Ukraina, dan evakuasi warga sipil secara tepat waktu telah dilakukan pejabat Rusia dengan kendaraan lapis baja. Tindakan itu telah menggagalkan rencana mereka,” lanjut Markin.
Enam rumah di wilayah Rostov rusak. Seorang wanita dilaporkan mengalami gegar otak akibat ledakan di dekatnya.
”Rentetan tembakan ini terus-menerus dari wilayah perbatasan, dan intensitasnya tidak menurun,” kata Vasily Malaev, juru bicara layanan perbatasan daerah Rostov.
Sebelum tembakan puluhan mortir ini, pemerintah Rusia mengklaim wilayahnya kerap menjadi sasaran serangan militer Ukraina ketika meluncurkan serangan untuk menumpas para separatis di Ukraina timur. Kementerian Luar Negeri Rusia pernah menyebut insiden tersebut sebagai tindakan agresi.
Sementara itu, pejabat Ukraina telah menolak bertanggung jawab. Ukraina justru menuduh balik, artileri Rusia telah menembaki tentara Ukraina yang sedang beroperasi di Ukraina timur. Tuduhan itu pertama kali dimunculkan Amerika Serikat yang mengklaim memiliki bukti lengkap.
Sumber : Sindo
Para penyelidik Rusia mengatakan, bahwa mereka sedang memeriksa lokasi sasaran tembakan puluhan mortir itu. Mereka menyebut mortir itu ditembakkan dari luar perbatasan Rusia atau masuk wilayah Ukraina.
”Tidak ada keraguan bahwa mereka menembak dari wilayah Ukraina, dan mencoba untuk membunuh pejabat keamanan Rusia,” kata perwakilan Komite Investigasi Rusia, Vladimir Markin, seperti dikutip Russia Today, semalam (25/7/2014).
”Ini hanya latihan yang dilakukan penembak Ukraina, dan evakuasi warga sipil secara tepat waktu telah dilakukan pejabat Rusia dengan kendaraan lapis baja. Tindakan itu telah menggagalkan rencana mereka,” lanjut Markin.
Enam rumah di wilayah Rostov rusak. Seorang wanita dilaporkan mengalami gegar otak akibat ledakan di dekatnya.
”Rentetan tembakan ini terus-menerus dari wilayah perbatasan, dan intensitasnya tidak menurun,” kata Vasily Malaev, juru bicara layanan perbatasan daerah Rostov.
Sebelum tembakan puluhan mortir ini, pemerintah Rusia mengklaim wilayahnya kerap menjadi sasaran serangan militer Ukraina ketika meluncurkan serangan untuk menumpas para separatis di Ukraina timur. Kementerian Luar Negeri Rusia pernah menyebut insiden tersebut sebagai tindakan agresi.
Sementara itu, pejabat Ukraina telah menolak bertanggung jawab. Ukraina justru menuduh balik, artileri Rusia telah menembaki tentara Ukraina yang sedang beroperasi di Ukraina timur. Tuduhan itu pertama kali dimunculkan Amerika Serikat yang mengklaim memiliki bukti lengkap.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment