Pesawat MQ-1 Predator dan MQ-9 Reaper
adalah pesawat tempur tanpa awak (UAV) yang berfungsi banyak, mulai
dari pengintaian sampai melakukan serangan udara dengan dikendalikan
jarak jauh.
Predator adalah UAV yang dirancang dan dibangun
oleh General Atomics Corporation di San Diego, California.
Pada saat
diperkenalkan pada tahun 1995, kemampuan teknologi dan peran Predator masih terbatas pada pengawasan dan misi intelijen untuk Central Intelligence Agency (CIA).
Sejak tahun 2001, misi Predator milik AU AS berkembang menjadi misi menyerang "Buru dan Bunuh". Predator menjadi wahana tak berawak tempur utama di Irak, Afghanistan dan Pakistan.
MQ-9 Reaper merupakan konsep UAV tempur yang berevolusi dari varian Predator B. Pada saat Reaper pertama kali diluncurkan oleh General Atomics pada tahun 2001, penampilannya sudah berbeda dengan spesifikasi desain asli Predator sehingga pada dasarnya Reaper adalah UAV yang sama sekali berbeda.
MQ-9 lebih berat dan lebih ampuh dibandingkan Predator. Meskipun demikian masih tetap bisa dikendalikan dengan sistem pengendali lama untuk Predator.
Kedua jenis ini UAV memiliki ketinggian operasional normal 25.000 kaki tapi Reaper mampu mencapai ketinggian operasional maksimum 50.000 kaki. Predator dilengkapi dua rak senjata dan dapat membawa kombinasi dua rudal Hellfire, empat rudal Stinger kecil dan enam rudal udara-ke-udara Griffin.
Sedangkan Reaper memiliki tujuh rak senjata dan dapat membawa kombinasi senjata hingga 14 rudal Hellfire, dua bom panduan laser Paveway 500 pon dan dua bom JDAM 500 pon.
Tahun 2008, Wing Tempur 174 New York Air
National Guard mulai melakukan transisi dari menerbangkan pesawat tempur
F-16 menjadi menerbangkan MQ-9 Reaper. Ini adalah pertama
kalinya konversi skadron tempur berawak ke pesawat tempur tanpa awak.
Tahun 2011 AU AS juga mulai melatih lebih banyak pilot UAV daripada
menerbangkan sistem senjata udara lainnya. (Letkol PNB Agung "Sharky" Sasongkojati)
Sumber : Angkasa
No comments:
Post a Comment