Departemen Pertahanan (Pentagon) Amerika Serikat jengkel atas insiden pesawat jet tempur Rusia yang terbang sangat dekat di depan pesawat mata-mata militer AS.
Insiden pada akhir April lalu di wilayah Jepang utara itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara terkait krisis Ukraina.
Petangon menyatakan, pesawat jet tempur Rusia terbang tepat di dekat hidung pesawat mata-mata militer AS. Jaraknya, hanya sekitar 100 kaki atau sekitar 30 meter. Menurut pejabat Pentagon, pada 23 April 2014,
pesawat jet tempur Rusia, Su-27 Flanker melesat mendekati pesawat mata-mata Angkatan Udara AS, RC-135 U. Kedua pesawat itu terbang di wilayah udara internasional di atas laut Okhtosk.
Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, mengatakan tidak ada komunikasi radio antar-dua pesawat. “Sulit untuk mengetahui alasan pilot (Rusia) tapi efeknya bahwa personel pada (pesawat Amerika) mampu melihat bahwa pesawat ini dipersenjatai,” kata Warren, kemarin seperti dilansir Reuters, Kamis (5/6/2014).
Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel dan Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Martin Dempsey, secara pribadi menyampaikan keprihatinan mereka kepada pihak Moskow. Menurut Waren, kedua pihak telah membahas insiden ini secara terbuka.
Sementara itu, Kedutaan Rusia di Washington belum bersedia mengkonfirmasi laporan tersebut. Pihak Moskow juga tidak memberikan penjelasan atas manuver membahayakan dari pesawat tempur mereka.
Sumber : Sindo
Insiden pada akhir April lalu di wilayah Jepang utara itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara terkait krisis Ukraina.
Petangon menyatakan, pesawat jet tempur Rusia terbang tepat di dekat hidung pesawat mata-mata militer AS. Jaraknya, hanya sekitar 100 kaki atau sekitar 30 meter. Menurut pejabat Pentagon, pada 23 April 2014,
pesawat jet tempur Rusia, Su-27 Flanker melesat mendekati pesawat mata-mata Angkatan Udara AS, RC-135 U. Kedua pesawat itu terbang di wilayah udara internasional di atas laut Okhtosk.
Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, mengatakan tidak ada komunikasi radio antar-dua pesawat. “Sulit untuk mengetahui alasan pilot (Rusia) tapi efeknya bahwa personel pada (pesawat Amerika) mampu melihat bahwa pesawat ini dipersenjatai,” kata Warren, kemarin seperti dilansir Reuters, Kamis (5/6/2014).
Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel dan Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Martin Dempsey, secara pribadi menyampaikan keprihatinan mereka kepada pihak Moskow. Menurut Waren, kedua pihak telah membahas insiden ini secara terbuka.
Sementara itu, Kedutaan Rusia di Washington belum bersedia mengkonfirmasi laporan tersebut. Pihak Moskow juga tidak memberikan penjelasan atas manuver membahayakan dari pesawat tempur mereka.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment