Friday, 30 May 2014

Helikopter Tempur Ditembak Jatuh Pro-Rusia, Kiev Murka

Presiden terpilih Ukraina, Petro Poroshenko, marah besar setelah menerima laporan separatis pro-Rusia menembak jatuh helikopter tempur Ukraina. 

Poroshenko bersumpah untuk menangkap dan menjatuhkan hukuman setimpal kepada para pelakunya.

Helikopter tempur Ukraina Mi-8 ditembak jatuh, ketika melakukan operasi militer di Ukraina timur. Sebanyak 12 tentara, termasuk salah satunya yang disebut-sebut seorang jenderal, tewas dalam insiden itu.

“Kita harus melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan tidak ada lagi (tentara) Ukraina yang mati di tangan teroris dan bandit. Ini tindak pidana oleh musuh-musuh rakyat Ukraina, (para pelaku) tidak akan luput dari hukuman,” kata Poroshenko, yang dilansir kantor berita negara Ukraina.

Menteri Pertahanan Ukraina, Mykhailo Koval, menggelar jumpa pers pada Jumat (30/5/2014) pagi. Dalam keterangannya, dia mengaku terkejut bahwa puluhan separatis yang tewas dalam pertempuran di Bandara Internasional Donetsk, banyak di antaranya adalah warga Rusia dari wilayah Chechnya.

Laporan itu sekaligus menepis klaim Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang sebelumnya menegaskan, bahwa Rusia tidak terlibat dalam kekacauan di Ukraina timur.

Laporan itu juga memicu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry mengecam Rusia.”Ada bukti bahwa Rusia menyeberangkan personel terlatih dari Chechnya. Ini temuan yang membangkitkan mereka untuk terlibat dalam pertempuran,” kata Kerry.

Pihak Rusia enggan menanggapi tuduhan itu. Moskow justru mendesak Kiev melakukan gencatan senjata. Moskow juga menekan negara-negara Barat untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Ukraina untuk mencegah “bencana nasional” di Ukraina.

“Masyarakat internasional menunggu Kiev untuk menghentikan kegiatan militer. Tanpa itu, perdamaian di Ukraina merupakan hal mustahil,” bunyi pernyataan kementerian luar negeri Rusia.


Sumber : Sindo

No comments:

Post a Comment