Ratusan tentara Amerika
Serikat bunuh diri, bahkan ketika pasukan negara tersebut tak lagi
terlibat pertempuran.
Angka bunuh diri tentara aktif Amerika selama 2013 turun dibandingkan pada 2012, tetapi ada peningkatan kasus bunuh diri di Garda Nasional dan Pasukan Cadangan Angkatan Darat.
Laporan awal terbaru dari Pentagon, Jumat (25/4/2014), menyebutkan selama 2013 tercatat 261 tentara aktif melakukan bunuh diri. Jumlah itu turun dibandingkan 318 kejadian serupa pada 2012.
AFP menulis perubahan jumlah itu tak dramatis mengingat pasukan Amerika Serikat sudah ditarik dari pertempuran Irak maupun Afghanistan.
Meskipun terjadi penurunan pada angka bunuh diri tentara sepanjang 2013, laporan itu mengakui ada peningkatan angka bunuh diri sebesar 5 persen di Garda Nasional dan Pasukan Cadangan Angkatan Darat pada tahun yang sama.
Sebelumnya, penyebab banyaknya kasus bunuh diri di kalangan militer Amerika dinisbatkan pada laju pengiriman pasukan ke Irak dan Afghanistan selama satu dekade terakhir. Namun, laporan terbaru ini otomatis membantah pendapat umum tersebut.
Pada saat pasukan Amerika menghadapi puncak perang di Irak pada 2008, kasus bunuh diri di kalangan ini tercata mencapai 268 kejadian pada 2008 dan 309 kasus pada 2009. Angka itu jelas tak banyak berubah dari data terakhir pada saat pasukan Amerika tak lagi ada di medan pertempuran.
Para petinggi militer Amerika Serikat disebut terus berupaya mengidentifikasi alasan tepat dari maraknya kasus bunuh diri di pasukannya. Laporan terbaru dari Pentagon tersebut mendapatkan hanya 13 persen dari tentara yang bunuh diri pernah terlibat langsung dalam pertempuran langsung dan 57 persen pernah dikirim ke zona perang meski tak terlibat perang langsung, dalam satu dekade terakhir.
"Faktor paling umum yang diduga menjadi penyebab bunuh diri adalah kegagalan hubungan, riwayat masalah administrasi dan hukum, serta kesulitan keuangan atau tempat bekerja," ujar laporan tersebut.
Disebutkan pula dalam laporan itu, mayoritas tentara yang bunuh diri adalah laki-laki, kulit putih, berumur di bawah 25 tahun, berpangkat rendah terutama tamtama, dan sudah menikah.
Total angka bunuh diri di kalangan militer Amerika pada 2013 adalah 18 orang per 100.000 tentara, turun dari 22,7 per 100.000 tentara pada 2012. Dari jumlah itu, tentara Angkatan Darat mencatatkan angka bunuh diri tertinggi, disusul tentara dari korps marinir.
Sumber : Kompas
Angka bunuh diri tentara aktif Amerika selama 2013 turun dibandingkan pada 2012, tetapi ada peningkatan kasus bunuh diri di Garda Nasional dan Pasukan Cadangan Angkatan Darat.
Laporan awal terbaru dari Pentagon, Jumat (25/4/2014), menyebutkan selama 2013 tercatat 261 tentara aktif melakukan bunuh diri. Jumlah itu turun dibandingkan 318 kejadian serupa pada 2012.
AFP menulis perubahan jumlah itu tak dramatis mengingat pasukan Amerika Serikat sudah ditarik dari pertempuran Irak maupun Afghanistan.
Meskipun terjadi penurunan pada angka bunuh diri tentara sepanjang 2013, laporan itu mengakui ada peningkatan angka bunuh diri sebesar 5 persen di Garda Nasional dan Pasukan Cadangan Angkatan Darat pada tahun yang sama.
Sebelumnya, penyebab banyaknya kasus bunuh diri di kalangan militer Amerika dinisbatkan pada laju pengiriman pasukan ke Irak dan Afghanistan selama satu dekade terakhir. Namun, laporan terbaru ini otomatis membantah pendapat umum tersebut.
Pada saat pasukan Amerika menghadapi puncak perang di Irak pada 2008, kasus bunuh diri di kalangan ini tercata mencapai 268 kejadian pada 2008 dan 309 kasus pada 2009. Angka itu jelas tak banyak berubah dari data terakhir pada saat pasukan Amerika tak lagi ada di medan pertempuran.
Para petinggi militer Amerika Serikat disebut terus berupaya mengidentifikasi alasan tepat dari maraknya kasus bunuh diri di pasukannya. Laporan terbaru dari Pentagon tersebut mendapatkan hanya 13 persen dari tentara yang bunuh diri pernah terlibat langsung dalam pertempuran langsung dan 57 persen pernah dikirim ke zona perang meski tak terlibat perang langsung, dalam satu dekade terakhir.
"Faktor paling umum yang diduga menjadi penyebab bunuh diri adalah kegagalan hubungan, riwayat masalah administrasi dan hukum, serta kesulitan keuangan atau tempat bekerja," ujar laporan tersebut.
Disebutkan pula dalam laporan itu, mayoritas tentara yang bunuh diri adalah laki-laki, kulit putih, berumur di bawah 25 tahun, berpangkat rendah terutama tamtama, dan sudah menikah.
Total angka bunuh diri di kalangan militer Amerika pada 2013 adalah 18 orang per 100.000 tentara, turun dari 22,7 per 100.000 tentara pada 2012. Dari jumlah itu, tentara Angkatan Darat mencatatkan angka bunuh diri tertinggi, disusul tentara dari korps marinir.
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment