Moscow - Surat
kabar Rusia, Moskovsky Komsomolets, memberitakan pesawat Malaysia
Airlines bernomor penerbangan MH370 dibajak oleh kelompok teroris yang
tidak dikenal di Afganistan.
Pesawat bersama seluruh penumpang dan awak pesawat saat ini ada di Kandahar, dekat perbatasan Pakistan.
Pesawat MH370 dinyatakan hilang sejak lepas landas pada Sabtu, 8 Maret 2014. Pesawat berpenumpang 239 termasuk 12 awak pesawatnya berangkat dari bandara internasional Kuala Lumpur menuju Beijing, Cina.
Pesawat MH370 saat ini di perbukitan dengan kondisi satu sayapnya patah karena kemungkinan melakukan pendaratan yang berat. "Semua penumpang selamat, mereka hidup dengan persediaan makanan minim," kata intelijen itu seperti diberitakan juga oleh MK.RU dan Mirror.co.uk, Minggu, 13 April 2014.
Intelijen Rusia itu juga menyatakan bahwa pilot tidak bersalah. "Pesawat dibajak oleh kelompok teroris tak dikenal. Kami tahu nama teroris yang menginstruksikan pilot yakni, Hitch," kata intelijen itu.
Adapun penumpang MH370, seperti dilansir The Daily Star, telah dibagi dalam tujuh kelompok dan mereka hidup sebagai sandera kelompok teroris itu. Sementara sebanyak 20 warga Asia telah diselundupkan ke dalam ruang bawah tanah di Pakistan.
Kelompok teroris , menurut intelijen Rusia itu, juga kemungkinan akan meminta tebusan kepada Malaysia dan Cina. Sementara pencarian terhadap pesawat dan seluruh penumpangnya masih terus dilakukan di perairan Samudera India.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Jumat, 11 April 2014, mengaku sangat yakin sinyal yang ditemukan oleh tim pencari sudah mendekati lokasi tempat kotak hitam MH370 berada. Saat itu tim mendeteksi lima sinyal yang datang dari area pencarian.
Sementara Abbott punya keyakinan kuat, sebaliknya dengan tim pencari pesawat dari Angkatan Laut Amerika Serikat yang akan menghentikan pencarian jika tidak lagi menemukan bukti atau sinyal terbaru. Kapten Angkatan Laut Amerika Serikat, Mark Matthews menyatakan tim bisa menyerah jika tidak ada tanda-tanda keberadaan kotak hitam MH370.
Tim pencari pesawat Malaysia Airlines MH370 dari Angkatan Laut Amerika Serikat akan menghentikan pencarian jika tidak lagi menemukan bukti atau sinyal terbaru. Kapten Angkatan Laut Amerika Serikat Mark Matthews menyatakan tim bisa menyerah jika tak ada tanda-tanda keberadaan kotak hitam pesawat nahas itu.
"Pasti akan datang waktunya kami melempar handuk putih saat sinyal kotak hitam benar-benar hilang," ujar Matthews seperti dilansir Daily Mail, Sabtu, 12 April 2014.
Sumber : Tempo
Pesawat bersama seluruh penumpang dan awak pesawat saat ini ada di Kandahar, dekat perbatasan Pakistan.
Pesawat MH370 dinyatakan hilang sejak lepas landas pada Sabtu, 8 Maret 2014. Pesawat berpenumpang 239 termasuk 12 awak pesawatnya berangkat dari bandara internasional Kuala Lumpur menuju Beijing, Cina.
Pesawat MH370 saat ini di perbukitan dengan kondisi satu sayapnya patah karena kemungkinan melakukan pendaratan yang berat. "Semua penumpang selamat, mereka hidup dengan persediaan makanan minim," kata intelijen itu seperti diberitakan juga oleh MK.RU dan Mirror.co.uk, Minggu, 13 April 2014.
Intelijen Rusia itu juga menyatakan bahwa pilot tidak bersalah. "Pesawat dibajak oleh kelompok teroris tak dikenal. Kami tahu nama teroris yang menginstruksikan pilot yakni, Hitch," kata intelijen itu.
Adapun penumpang MH370, seperti dilansir The Daily Star, telah dibagi dalam tujuh kelompok dan mereka hidup sebagai sandera kelompok teroris itu. Sementara sebanyak 20 warga Asia telah diselundupkan ke dalam ruang bawah tanah di Pakistan.
Kelompok teroris , menurut intelijen Rusia itu, juga kemungkinan akan meminta tebusan kepada Malaysia dan Cina. Sementara pencarian terhadap pesawat dan seluruh penumpangnya masih terus dilakukan di perairan Samudera India.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Jumat, 11 April 2014, mengaku sangat yakin sinyal yang ditemukan oleh tim pencari sudah mendekati lokasi tempat kotak hitam MH370 berada. Saat itu tim mendeteksi lima sinyal yang datang dari area pencarian.
Sementara Abbott punya keyakinan kuat, sebaliknya dengan tim pencari pesawat dari Angkatan Laut Amerika Serikat yang akan menghentikan pencarian jika tidak lagi menemukan bukti atau sinyal terbaru. Kapten Angkatan Laut Amerika Serikat, Mark Matthews menyatakan tim bisa menyerah jika tidak ada tanda-tanda keberadaan kotak hitam MH370.
Tim pencari pesawat Malaysia Airlines MH370 dari Angkatan Laut Amerika Serikat akan menghentikan pencarian jika tidak lagi menemukan bukti atau sinyal terbaru. Kapten Angkatan Laut Amerika Serikat Mark Matthews menyatakan tim bisa menyerah jika tak ada tanda-tanda keberadaan kotak hitam pesawat nahas itu.
"Pasti akan datang waktunya kami melempar handuk putih saat sinyal kotak hitam benar-benar hilang," ujar Matthews seperti dilansir Daily Mail, Sabtu, 12 April 2014.
Sumber : Tempo
No comments:
Post a Comment