Friday, 7 March 2014

Rusia Tenggelamkan Kapal Perang untuk Blokade Kapal Ukraina

Armada Laut Hitam Rusia memblokade kapal-kapal perang Ukraina dengan menenggelamkan sebuah kapal anti-kapal selam di pintu masuk ke pelabuhan kapal-kapal Ukraina itu di Crimea.

Para pelaut Rusia menenggelamkan kapal perang yang sudah tidak beroperasi lagi, yaitu kapal Ochakov, di pintu masuk ke Teluk Donuzlav, lokasi Markas Angkatan Laut Wilayah Selatan Ukraina yang terletak di sebelah barat semenanjung itu.

Langkah Rusia itu terjadi saat parlemen Crimea dengan suara bulat mendukung referendum untuk memutuskan apakah wilayah tersebut harus bergabung dengan Federasi Rusia atau tidak.

Sebuah kapal tunda yang dikawal sebuah kapal perang dan sejumlah kapal patroli menarik kapal Ochakov dari tempat kapal-kapal rongsokan angkatan laut Rusia di dekat daerah itu ke posisi tersebut, sebelum para pelaut Rusia membuat ledakan yang menghancurkan lambung kapal itu.

Para marinir Angkatan Laut Ukraina mendengar ledakan keras yang berasal dari kapal itu pada Kamis (6/4/2014) malam, lapor kantor berita AP. Pada pagi hari, kapal itu telah menghalangi jalan keluar mereka.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Letnan Kolonel Alexei Mazepa mengatakan kepada Los Angeles Times bahwa ia yakin tindakan itu dimaksudkan untuk mencegah kapal-kapal Ukraina melaut.


 
 
AP Seorang perwira Angkatan Laut Ukraina melihat ke arah kapal Ochakov, yang ditenggelamkan tentara Rusia.
 
Langkah angkatan laut Rusia itu terjadi beberapa jam sebelum parlemen Crimea memutuskan untuk bergabung dengan Rusia dan pemerintahnya yang didukung Moskwa mengumumkan sebuah referendum akan digelar dalam waktu 10 hari.

Uni Eropa dan AS secara bersama-sama telah mengecam langkah Crimea untuk melaksanakan referendum. Uni Eropa dan AS juga menilai bahwa bergabung dengan Rusia adalah "ilegal."

Crimea merupakan sebuah republik otonomi di bawah wilayah Ukraina. Beberapa hari terakhir ini, Crimea berada di bawah kendali Rusia sejak tergulingnya Presiden Viktor Yanukovych yang dikabarkan kabur ke Rusia.

Pasukan Rusia secara de facto telah mengambil alih kendali atas Crimea, wilayah yang populasinya mayoritas etnis Rusia, setelah tumbangnya kekuasaan Presiden Yanukovich yang pro Moskwa.

Semenanjung Crimea merupakan wilayah Rusia yang menjadi pangkalan armada Laut Hitam sejak abad ke-18, hingga pada 1954 "dihadiahkan" ke Ukraina oleh pemimpin Uni Soviet saat itu, Nikita Kruschev.


 Sumber : Kompas

No comments:

Post a Comment